BBM Langka, Pengusaha SPBU Disebut Tak Minat Jual Premium

Rabu, 07 Maret 2018 | 14:03 WIB
BBM Langka, Pengusaha SPBU Disebut Tak Minat Jual Premium
Suasana pengisian bahan bakar minyak (BMM) di SPBU kawasan Abdul Muis, Jakarta, Senin (21/8/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas mendapati banyak laporan dari masyarakat yang kesulitann mendapatkan bahan bakar minyak jenis premium dalam beberapa hari terakhir.

Kelangkaan tersebut utamanya terjadi di Lampung dan Riau. Anggota Komite BPH Migas Hendry Ahmad mengungkapkan ada dua indikasi yang ditemui dilapangan.

Salah satunya pengu‎saha SPBU lebih memilih menjual BBM non subsidi seperti Pertalite dan Pertamax ketimbang Premium. Ini karena keuntungan jauh lebih besar.

Kondisi ini membuat ketersediaan Premium di SPBU minim, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan Premium.

Baca Juga: Pertamina Disebut Sengaja Kurangi Pasokan Premium

Melihat hal tersebut, Hendry meminta kepada Pertamina untuk tidak menahan penyaluran Premium. Lantaran kuota Premium untuk wilayah luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali) yang ditetapkan tahun ini sebesar 7,5 juta kilo liter lebih tinggi ketimbang realisasi konsumsi Premium pada tahun lalu sebesar 7 juta kl.

‎"Kami minta ke Pertamina jangan sampai ada pengitiran lagi," kata dia.

Sebelumnya, BPH Migas sudah meminta Pertamina menyalurkan 7,5 juta bensin jenis Premium. Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden yang di dalamnya sudah diamanatkan bahwa bensin jenis Premium wajib dijual di luar Jawa, Madura dan Bali.

BPH Migas meminta kepada PT. Pertamina untuk tidak membatasi penjualan bahan bakar minyak jenis premium ke masyarakat. Masyarakat mengeluhkan kesulitan memperoleh BBM jenis premium.

Baca Juga: Banyak Dispenser Diganti Pertalite, BPH Migas: Premium Wajib Ada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI