HIPMI Akui Minat Anak Muda Papua Jadi Pengusaha Masih Rendah

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 04 Maret 2018 | 14:14 WIB
HIPMI Akui Minat Anak Muda Papua Jadi Pengusaha Masih Rendah
Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia. [Dok HIPMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bahlil Lahadalia mengimbau pengusaha di Papua agar tidak cepat puas bila ingin berkembang dan mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

"Anak Papua tidak lemah, hanya saja mau berubah sikap atau tidak. Kalau masih cepat puas, kita tidak bisa berkembang," ucapnya saat berada di Jayapura, Papua, Minggu (4/3/2016).

Dikatakan, dengan terus berkembangnya sistem digitalisasi yang juga berlaku di dunia usaha, para pengusaha dituntut untuk mengembangkan kualitas sumber manusianya dan mampu menjaga kepercayaan rekanan atau konsumen.

"Di era yang berbasis transparansi seperti sekarang, yang bisa menyelamatkan pengusaha adalah kualitas diri kita pribadi, tingkah laku, kinerja dan jaringan," kata dia.

Hanya masalah utama dunia usaha di Papua adalah persepsi anak muda yang cendrung ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bahlil menekankan pentingnya upaya merubah pola pikir anak-anak muda yang berbasis kampus dan non kampus, untuk menjadikan enteurpreunership sebagai skala prioritas pilihan.

"Saya 2007 jadi Ketua Umum Hipmi Papua, saat itu jumlah pengusaha di Papua baru 0,35 persen dari jumlah penduduk. Dibandingkan dengan sekarang pertumbuhan dunia usahanya sudah 1,2 persen," katanya.

Walau ada perkembangan, namun ia menegaskan sebuah wilayah bila ingin ekonominya berkembang, minimal 2 persen dari penduduknya menjadi pengusaha.

Hal ini yang dipandang dia menjadi tugas dari semua pihak, terutama pemerintah daerah agar ke depan penciptaan wira usaha baru bisa menjadi program prioritas. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI