GAR Berhasil Capai 100 % Kemamputelusuran ke Perkebunan Sawit

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 01 Maret 2018 | 00:30 WIB
GAR Berhasil Capai 100 % Kemamputelusuran ke Perkebunan Sawit
Sebuah truk mengangkut komoditi kelapa sawit di Ketapang, Kalimantan Barat [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Geotraceability

Geotraceability (GeoT) menggunakan solusi peranti lunak mereka untuk membantu para pemasok, termasuk pabrik skala kecil dan menengah, untuk mengumpulkan informasi penelusuran. GAR dan GeoT telah membangun pendekatan yang inklusif untuk meningkatkan transparansi rantai pasokan, yang membuat seluruh pemasok untuk bergabung terlepas dari apapun level pengetahuannya.

Pierre Courtemanche, CEO dari GeoTraceability mengatakan,”Kemamputelusuran dan upaya untuk merangkul pemasok adalah sebuah proses pengembangan yang terus berjalan. Peranti lunak kami terus dikembangkan, dilakukan ujicoba dan tingkatkan dengan lebih dari 250.000 petani swadaya di dalam basis data kami. Para produsen ini bukan hanya sekedar angka namun juga partisipan aktif dalam rantai pasokan yang dinamis dan bisa ditelusuri. Seperti yang GeoT temukan dalam sektor lainnya, produsen kelapa sawit yang paling progresif kini menyampaikan pesan bahwa dalam waktu dekat, sumber yang tidak transparan tidak akan bisa diterima. Pabrik-pabrik yang terlibat dengan program-program dukungan pembeli kini akan menjadi pihak yang akan menjadi pihak yang diuntungkan belakangan hari.”

Koltiva

Koltiva membantu melakukan verifikasi sumber-sumber komoditas berkelanjutan mulai dari petani swadaya melalui aplikasi pada situs dan mobile. Hingga kini, Kotiva Field Agents telah mendaftarkan 16 agen minyak kelapa sawit (pengepul/pedagang), memetakan dan verifikasi 9.105 hektar perkebunan yang dimiliki atau dikelola oeh 4.168 petani dan memberikan informasi untuk meningkatkan produksi mereka, praktik-praktik pertanian dan cara hidup, dan mendukung akses mereka ke rantai pasokan internasional.

“Inisiatif yang memakan banyak waktu dan sumber daya tidak hanya mendukung komitmen GAR dalam menjadi produsen kelapa sawit terdepan dan berkelanjutan, namun juga memperbaiki penghasilan, standar hidup dan jejak lingkungan petani swadaya,” ungkap Ainu Rofiq, Direktur Eksekutif PT Koltiva.

Neste

GAR juga memahami bahwa pelanggan bisa memainkan peran penting untuk mengarahkan perubahan positif dalam industri kelapa sawit. Pada bulan Maret 2017, GAR dan Neste bermitra dalam sebuah proyek untuk mengidentifikasi, memetakan dan membuat profil lebih dari 3.000 petani swadaya yang tersebar di 14 desa di Kabupaten Siak. Wilayah ini merupakan wilayah yang terbanyak memproduksi kelapa sawit di Riau, sebuah provinsi dimana petani swadaya memiliki dan mengelola 25 persen dari keseluruhan area perkebunan. Setelah selesai, data-data ini akan digunakan untuk fase berikutnya dalam program kemamputelusuran hingga perkebunan GAR. Para pihak ini juga akan bekerjasama dengan para petani swadaya untuk mengatasi kerentanan yang muncul dari hasil penilaian mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI