Ekspansi kredit tersebut, secara langsung mampu mendorong Bank BJB menghasilkan laba Rp2,051 triliun, dengan aset mencapai Rp108,4 triliun.
Optimisme yang tinggi pada 2018 terjadi karena ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami perbaikan yang signifikan. Pandangan tersebut didasarkan pada reformasi ekonomi Indonesia yang akan berkembang secara fundamental dan sistemik.
Proyeksi pertumbuhan lebih moderat akan terjadi pada 2018. Artinya, konsolidasi antara perbankan dan dunia usaha tidak akan seketat 2017, karena permintaan kredit meningkat.
Adapun catatan positif lain yang berhasil dilakukan Bank BJB adalah mampu menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) selama 2017 menjadi 1,51 persen, atau turun 18 basis poin dari tahun sebelumnya.
Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp81 triliun, atau tumbuh sebesar 11,2 persen. Pada 2018, Bank BJB menargetkan pertumbuhan kredit dan DPK sebesar 11 persen hingga 12 persen, sementara untuk fee based income juga mengalami kenaikan sebesar 24,5 persen.