Laba Bersih Bank CIMB Niaga Naik 43 Persen di Tahun 2017

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 27 Februari 2018 | 01:00 WIB
Laba Bersih Bank CIMB Niaga Naik 43 Persen di Tahun 2017
Kantor cabang Bank CIMB Niaga di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (9/7/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk mengantongi laba bersih konsolidasi Rp3,0 triliun sepanjang 2017, atau naik 43 persen (tahun ke tahun/yoy) dibanding 2016, kata Direktur Utama CIMB Niaga Tigor M. Siahaan.

Tigor di Jakarta, Senin (26/2/2018), mengatakan pertumbuhan laba karena pendapatan bunga bersih yang tumbuh 2,6 persen menjadi Rp12,4 triliun, dan pendapatan non bunga sebesar 18,8 persen menjadi Rp3,4 triliun.

Laba juga menggemuk karena CIMB Niaga menurunkan biaya pencadangan sebesar 18 persen (yoy) karana perbaikan kualitas kredit.

"Lingkungan ekonomi 2017 sebenarnya menantang. Pendapatan operasional naik 5,6 persen (yoy) sementara biaya dapat ditekan dan hanya naik sebesar 2,1 persen (yoy)," ujarnya.

Baca Juga: BTN Berambisi Lampaui Bank CIMB Niaga di Akhir 2017

Total aset CIMB Niaga mencapai Rp266,3 triliun per 31 Desember 2017, atau naik 10,2 persen (yoy). Tigor mengklaim CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.

"Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8 persen (yoy) mencapai Rp185,1 triliun per 31 Desember 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp48,6 triliun, dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah mencapai Rp35,0 triliun," ujar dia.

Dari portofolio kredit itu, "wholesale banking" atau kredit segmen menengah ke atas menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit korporasi sebesar Rp69,6 triliun, dan kredit komersial sebesar Rp31,9 triliun.

"Selain itu, strategi yang kami ambil, yakni fokus pada kredit pemilikan rumah maupun sektor UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 12, persen dan 10,7 persen (yoy). Adapun kredit korporasi tumbuh 7,7 persen (yoy)," kata Tigor.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp189,3 triliun per 31 Desember 2017, didorong oleh pertumbuhan dana murah sebesar 8,4 persen (yoy), sekaligus menghasilkan kenaikan rasio CASA CIMB Niaga menjadi 52,6 persen.

Baca Juga: Bayar Bunga Obligasi, Bank CIMB Niaga Siapkan Rp46,43 Miliar

Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp16,7 triliun atau naik 63,5 persen (yoy) dengan DPK sebesar Rp19,9 triliun atau naik 87,3 persen (yoy). Bisnis syariah berkontribusi sebesar 8,7 persen terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 5,6 persen pada tahun sebelumnya.

Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 18,6 persen per 31 Desember 2017, meningkat 64 basis poin dibanding 2016. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI