Suara.com - Dirjen Perhubungan Udara Udara Agus Santoso memerintahkan segenap jajarannya yang mengelola 286 bandara diberbagai penjuru Indonesia saat ini untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan pengelolaan dengan mengutamakan melibatkan rakyat kalangan bawah khususnya masyarakat sekitar Bandara yang dapat diberdayakan dengan sistim pekerjaan padat karya. Hal tersebut demi menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang pro rakyat dengan anjuran bahwa pekerjaan padat karya langsung cash for work untuk berbagai kegiatan APBN.
"Program padat karya tunai merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia secara menyeluruh untuk terus mendorong optimalisasi dana desa demi mendukung percepatan pengentasan kemiskinan di Tahun 2018. Salah satu yang wajib melaksanakan program padat karya tunai ini adalah Kementerian Perhubungan yang secara spesifik dilaksanakan melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur transportasi," ujar Agus Santoso di Jakarta, Minggu (18/2/2018).
Agus Santoso menyampaikan bahwa dengan program padat karya ini akan meningkatkan peran masyarakat sekitar yang juga dapat memupuk rasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan bandar udara. Dan yang pasti masyarakat mendapatkan manfaat langsung berupa uang cash yang bisa dibawa pulang membantu perekonomian keluarganya.
Terkait dengan hal tersebut, dijadwalkan dirinya selaku Dirjen Perhubungan Udara akan menyertai Menteri Perhubungan untuk mengunjungi dan meninjau langsung proyek padat karya tunai di desa Curug Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (22/2/2018) mendatang. Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara akan meninjau kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di sekitar Bandar Udara Budiarto Curug di Tangerang yang melaksanakan kegiatan padat karya.
"Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara akan mengunjungi pekerjaan padat karya di Curug, Tangerang pada hari Kamis mendatang. Kunjungan ke tempat proyek padat karya di Bandara yang melibatkan tenaga kerja di lingkungan bandara. Kegiatan di Curug tersebut juga merupakan gambaran kegiatan yang sama yang telah mulai dilakukan secara serentak di induk 153 Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di seluruh Indonesia pada tahun 2018 ini. Mulai dari wilayah paling barat yaitu propinsi Aceh hingga propinsi Papua di bagian Timur Indonesia," ujar Agus lagi.
Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan pengerjaan padat karya berjalan dengan benar dan lancar. Selain itu juga sebagai langkah agar semua proyek yang sedang berjalan dalam program padat karya tunai bisa selesai tepat waktu. Sehingga berhasil mengentaskan kemiskinan sesuai dengan misi progam tersebut.
Pekerjaan padat karya tunai untuk bandar udara yang dilakukan di antaranya pekerjaan pengecatan, pekerjaan normalisasi saluran/ pembersihan saluran, pekerjaan pembuatan saluran tanpa pemasangan batu kali atau dengan pemasangan batu kali. Ada pula pekerjaan galian pondasi setempat/ menerus untuk konstruksi ringan (Saluran batu kali, dinding penahan tanah, Pagar), pekerjaan pemagaran, pekerjaan pembangunan bagian bangunan Terminal, pekerjaan pembangunan bangunan operasi sederhana, pekerjaan galian penanaman kabel listrik ataupun lampu landasan serta pekerjaan bantu terkait pembangunan/ pelapisan landasan.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp 15,123 Triliun dengan belanja upah sebesar Rp1,274 trilun di tahun 2018 untuk program padat karya tunai. Belanja upah tersebut ditargetkan dapat menyerap sebanyak 70.858 tenaga kerja di wilayah 831 desa di 739 Kabupaten/Kota dengan rentang waktu kerja mulai Februari hingga Oktober 2018.