Januari 2018, Kawasan Industri Kendal Serap 39 Investor Baru

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 18 Februari 2018 | 10:13 WIB
Januari 2018, Kawasan Industri Kendal Serap 39 Investor Baru
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (25/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia dan Singapura sepakat meningkatkan kerja sama di bidang investasi dan pendidikan vokasi, khususnya untuk sektor industri. Hal ini semakin memperkuat kemitraan kedua negara dalam rangka saling melengkapi potensi ekonomi yang sangat besar.

“Singapura merupakan salah satu negara tetangga yang memiliki peran strategis bagi kepentingan Indonesia maupun kawasan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (18/2/2018). Pernyataan ini menanggapi pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, beberapa waktu lalu di Kementerian Perindustrian.

Menperin menjelaskan, di bidang investasi, pihaknya telah mendorong Singapura agar dapat terus mengembangkan pembangunan kawasan industri di daerah lain Indonesia, yang konsepnya terintegrasi serupa dengan Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. ”Kami menawarkan di Kalimantan Utara (Tanah Kuning), Sumatera Utara (Kuala Tanjung) dan Sulawesi Utara (Bitung),” tuturnya.

KIK yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong pada 14 November 2016, merupakan proyek patungan antara pelaku industri Indonesia dan Singapura (PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp Development Inc.). Nilai investasi di kawasan seluas 2700 hektar inimencapai 360 juta dolar Amerika Serikat.

“Sampai Januari 2018, KIK telah menarik sebanyak 39 investor yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 1.950 orang,” ungkapnya. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor industri furnitur, makanan, kemasan makanan, baja, label printing, dan boneka.

“Pada pertemuan dengan Menlu Singapura, kami juga membahas mengenai Bilateral Investment Treaty dan negosiasi pembaharuan Double Taxation Agreement,” ujar Menperin. Pada tahun 2017, Singapura mejadi investor kedua terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia hingga 2,05 miliar dolar AS.

Di samping upaya peningkatan investasi, Indonesia-Singapura menjalin sinergi dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi. “Contohnya, pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di KIK yang rencananya tahun ini menerima mahasiswa baru sebanyak 96 orang untuk tiga prodi,” papar Airlangga

Komitmen kerja sama di bidang pendidikan vokasi, juga terimplementasi melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Pendidikan Singapura, Technical Arrangement (TA) antara Sekjen Kemenperin dengan Direktur Kampus Institute of Technical Education (ITE) Singapura, dan Collaborative Agreement antara Kapusdiklat Industri dengan ITE Education Services (ITEES) Singapura.

“Langkah tersebut sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendororong setiap kawasan industri baru dilengkapi dengan fasilitas pendidikan vokasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan, sebanyak 25 kepala sekolah dan guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Indonesia akan mengikuti pelatihan kepemimpinan di Kampus ITE Singapura. ”Leadership Training Workshop ini dilaksanakan di Kampus ITE Singapura mulai tanggal 19 Februari-3 Maret 2018,” ucapnya.

Peserta tersebut terdiri dari guru produktif di bidang permesinan, tehnik pemanfaatan instalasi tenaga listrik dan tehnik otomasi industri. Mereka di antaranya berasal dari SMK di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI