Suara.com - Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU hari ini meluncurkan buku “Fikih Energi Terbarukan: Pandangan dan Respon Islam atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Sekretaris Lakpesdam NU, Marzuki Wahid, mengatakan, buku ini diluncurkan untuk memberikan penguatan pemanfaatan energi terbarukan dalam konteks agama.
Berdasarkan kajian-kajian tentang persoalan dasar energi, bagaimana pemenuhannya hingga hukum komersialisasi energi, maka Lakpesdam NU, menurutnya, melakukan kajian dalam bahtsul masail, mencari jawaban bagaimana Islam merespon kebutuhan energi terbarukan.
“Fikih lahir untuk menjawab masalah sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan. Energi tanpa melibatkan agama atau Tuhan, seolah olah membuat itu hanya urusan kemanusiaan. Padahal soal kemanusiaan adalah soal agama. Karena itu buku ini diterbitkan, ” kata Marzuki di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Menurut Marzuki, pemanfaat EBT sangat penting. Pasalnya, EBT ini bermanfaat untuk peningkatan taraf hidup masyarakat miskin melalui usaha mikro kecil dan menengah melalui energi terbarukan.
“Indonesia dikaruniakan sumber daya alam melimpah untuk dikembangkan menjadi energi terbarukan, yang bersumber dari sinar matahari, air, angin, biomassa gelombang laut dan panas bumi. Jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.