Suara.com - Heronimus Heron, relawan warga terdampak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengatakan bahwa proyek ini menimbulkan banyak persoalan bagi warga sekitar. Bahkan pembebasan lahan proyek ini sempat menimbulkan bentrokan dengan TNI dan Polri.
"Dalam pengosongan lahan, pihak Angkasa Pura I melibatkan Polri dan TNI. Ketika terjadi bentrokan di lahan, beberapa kawan kami mengalami luka - luka karena dipukul dan ada juga yang ditangkap. Tapi sorenya mereka dilepaskan setelah memberikan keterangan di polres kulon progo," kata Heron saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/2/2018).
Sampai saat ini, Heron menegaskan belum ada korban jiwa yang jatuh dari pihak warga sekitar yang menolak pembangunan Bandara NYIA. Warga yang bertahan saat ini adalah warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo (PWPP-KP).
"Mereka menolak bukan karena ganti rugi tetapi soal menjaga tanah milik pribadi warisan orang tua, soal ruang hidup, soal lahan pertanian produktif, soal sejarah mereka akan tanahnya. Soal-soal ini tidak bisa diukur dengan uang," ujar Heron.
Baca Juga: Warga Beberkan Kerusakan Akibat Proyek Bandara Baru Yogyakarta
Sejauh ini, warga tetap menanam di lahan - lahan mereka agar ekonomi mereka pulih kembali.
PWPP - KP juga mengajak segala pihak untuk peduli akan persoalan petani dan perampasan ruang hidup warga negara.
Sebagaimana diketahui, pembangunan bandara NYIA tersebut merupakan salah satu proyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dengan nilai investasi 500 juta dolar Amerika Serikat. Proyek ini merupakan bagian dari program RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pembangunan NYIA di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertujuan tidak hanya untuk pembangunan bandara baru dengan alasan mengatasi ketidakmampuan Bandara Adi Sucipto dalam melayani peningkatan jumlah penumpang, melainkan untuk membangun kota bandara (aero city). Kota bandara ini kelak dirancan untuk menjadi pusat dari pertumbuhan ekonomi DIY itu sendiri.
Kota bandara NYIA ini juga dirancang untuk berfungsi menghubungkan antara kantung - kantung ekonomi yang ada disektarnya, yang dinilai dapat meluaskan ekonomi di sektor jasa (pariwisata), perdagangan, maupun industri lainnya. Proyek pembangunan Bandara NYIA ini ditangani oleh BUMN, PT. Angkasa Pura I.
Baca Juga: Bandara Internasional Yogyakarta Dibangun 2 Tahap