Ciputra, Sarjana ITB yang Kini Jadi Raja Properti

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 05 Februari 2018 | 15:01 WIB
Ciputra, Sarjana ITB yang Kini Jadi Raja Properti
Konglomerat pendiri Ciputra Group, Ir Ciputra. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan berbagai cara, Ciputra berusaha menemui Gubernur DKI Jakarta pada zaman itu, Dr. R. Soemarno, untuk menawarkan proposalnya. Proposal Ciputra disambut baik oleh Soemarno kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan PT Pembangunan Jaya, setelah terlebih dahulu dirapatkan dengan Presiden Soekarno.

Setelah pusat perbelanjaan Senen, proyek monumental Ciputra di Jaya selanjutnya adalah Taman Impian Jaya Ancol dan Bintaro Jaya. Melalui perusahaan yang 40 persen sahamnya dimiliki Pemda DKI inilah Ciputra mampun menunjukkan kelasnya sebagai pengusaha properti yang jempolan dalam menghimpun sumber daya yang ada. Grup Jaya yang didirikan tahun 1961 dengan modal Rp10 juta, kini memiliki total aset lebih dari Rp5 triliun.

Dengan didukung kemampuan lobinya, Ciputra secara bertahap juga mengembangkan jaringan perusahaannya di luar Jaya, yakni Grup Metropolitan, Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan yang terakhir adalah Grup Ciputra. PT Metropolitan Development adalah perusahaannya yang ia bentuk tahun 1970 bersama Ismail Sofyan, Budi Brasali, dan beberapa mitra lainnya.

Kelompok usaha Ciputra yang ketiga adalah Grup Pondok Indah (PT Metropolitan Kencana) yang merupakan usaha patungan antara PT Metropolitan Development dan PT Waringin Kencana milik Sudwikatmono dan Sudono Salim. Grup ini antara lain mengembangkan Perumahan Pondok Indah dan Pantai Indah Kapuk.

Baca Juga: Rayakan Imlek, Mal Ciputra Suguhkan Berbagai Pertunjukan

Kelompok usaha yang keempat adalah PT Bumi Serpong Damai, yang didirikan awal tahun 1980-an. Perusahaan ini merupakan konsorsium 10 pengusaha terkemuka – antara lain Sudono Salim, Eka Tjipta Widjaya, Sudwikatmono, Ciputra dan Grup Jaya – yang mengembangkan proyek Kota Mandiri Bumi Serpong Damai seluas 6.000 hektar, proyek jalan tol BSD – Bintaro Pondok Indah, dan lapangan golf Damai Indah Golf.

Grup Ciputra adalah kelompok usahanya yang Kelima. Grup usaha ini berawal dari PT Citra Habitat Indonesia, yang pada awal tahun 1990 diakui sisi seluruh sahamnya dan namanya diubah menjadi Ciputra Development (CD). Ciputra menjadi dirutnya dan keenam jajaran direksinya diisi oleh anak dan menantu Ciputra. Pertumbuhan Ciputra Development belakangan terasa menonjol dibandingkan keempat kelompok usaha Ciputra lainnya. Dengan usia paling muda, CD justru yang pertama go public di pasar modal pada Maret 1994.

Meski kini tengah menikmati kejayaan sebagai salah satu konglomerat terkaya di Indonesia, Ciputra tetap mawas diri. Ia sadar dunia bisnis sangatlah dinamis mengikuti perkembangan zaman. Apalagi saat ini dunia bisnis mengalami perubahand ari bisnsi konvensional ke bisnis digital.

"Saat ini saya lebih fokus memilih mendorong pengembangan entreprenur di kalangan generasi muda. Makanya kami mendirikan Universitas Ciputra, Universitas Tarumanegara, Universitas Prasetya Mulya, dan Bina Nusantara," katanya di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Menurutnya, kemajuan wirausahawan di kalangan generasi muda menjadi keharusan. Kemajuan ini harus muncul di berbagai bidang, tidak hanya yang bergerak di bidang teknologi informasi. "Kalau tidak usaha-usaha kecil akan banyak yang mati karena bisnis digital hanya memberikan ruang pada usaha besar. Kemajuan dunia bisnis itu ada pada tangan kalian, generasi milenial," ujarnya.

Baca Juga: Akhir 2017, Ciputra Group Garap 135 Proyek Properti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI