Suara.com - Daya saing global Indonesia saat ini masih menduduki posisi 36 atau naik 5 peringkat dari posisi sebelumnya yang berada di peringkat 41. Namun, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai peringkat tersebut seharusnya bisa lebih tinggi lagi.
“Bisa lebih lagi, tapi Kunci utamanya adalah meningkatkan akselerasi di bidang perizinan,” kata Arief di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Pasalnya menurut Arief, selama ini Indonesia selalu menglami permasalahan perizinan. Padahal semua butuh kecepatan, namun flow of people itu sangat lambat sekali di Indonesia. Dan ujungnya itu terkait dengan perizinan.
Arief mencontohkan, Jepang dapat meningkatkan jumlah wisatawannya hingga dua kali lipat dari tahun 2011 ke tahun 2013 dengan melakukan deregulasi.
Baca Juga: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Lima Tingkat
"Dan dia itu seperti kita di pariwisata, dari 9 juta (jumlah wisatawan) menjadi 20 juta dalam waktu 2 tahun. Vietnam pun juga melakukan deregulasi besar-besaran," ujar dia.
Oleh sebab itu, jika ingin menjadikan daya saing Indonesia lebih berdaya saing agar kantor Kemenko Perekonomian harus menjadi kantor yang mampu mengurus perizinan dengan cepat.
“Kalau mau menang saya kasih tahu ujungnya adalah di regulasi," katanya.