Mark Field mengatakan ““Peluncuran Komodo bonds kedua yang sangat cepat sejak Komodo bonds pertama ini menunjukkan ketertarikan yang luar biasa dan potensi besar pada pasar ini. Hal ini menunjukkan contoh dari kepemimpinan global Inggris dalam pelayanan keuangan, serta hubungan baik antara Indonesia dengan Inggris,” ujarnya.
Sementara itu, Nikhil Rathi menyampaikan bahwa sebagai pasar global, London Stock Exchange berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan Indonesia melalui peningkatan modal dalam Rupiah. “Sebagai awal 2018 yang baik dengan penerbitan Komodo Bonds, kami berharap dapat melanjutkan kemitraan jangka panjang kami dengan Komodo Bonds serta memanfaatkan keahlian kami dalam pembiayaan berkelanjutan dan pembiayaan syariah untuk
membantu Indonesia mencapai tujuannya dalam hal pertumbuhan dan infrastrukturnya,” tuturnya.
Pencatatan obligasi Komodo Bonds WIKA merupakan obligasi aktif ke-19 dalam mata uang Rupiah yang terdaftar di LSE yang membuat jumlah total outstanding menjadi sekitar 2,7 miliar dolar AS. Emiten lain termasuk emiten supranasional dan bank investasi besar seperti Inter-American Development Bank, European Bank for Reconstruction
& Development, Barclays dan HSBC telah mengumpulkan lebih dari 2 miliar dolar AS untuk membiayai operasi di Indonesia.
Pencatatan obligasi Wijaya Karya merupakan rangkaian panjang dalam penerbitan obligasi global bond pertama oleh emiten Asia di London Stock Exchange. Pada Desember 2017, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan Komodo bonds pertama di dunia di London Stock Exhange International Securities Market, dengan catatan transaksi
mencapai Rp4 triliun (setara 295,7 juta dolar AS).
Baca Juga: Komodo Bond, Obligasi Rupiah Luar Negeri Korporasi Indonesia