Suara.com - Direktur Utama PT. MRT Jakarta William Sabandar menyampaikan perkembangan konstruksi proyek MRT Jakarta Fase 1 dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.
“Hingga akhir Desember 2017, perkembangan konstruksi telah mencapai 90,25 persen, dengan rincian stasiun layang 85 persen dan stasiun bawah tanah 95 persen. Capaian ini adalah hasil kerja tim dalam waktu yang panjang," kata William di Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).
Total progres pembangunan sebanyak 90,25 persen itu terdiri dari 85 persen untuk penyelesaian jalur layang (elevated) dan 95 persen untuk penyelesaian jalur bawah tanah (underground).
William mengungkapkan, pada Maret 2018 kereta MRT pertama akan datang dari Jepang. Setelah tiba, pihak MRT Jakarta akan melakukan integration and commissioning testing pada Agustus dan uji coba tanpa penumpang di Desember 2018.
“Jadi nanti akan diuji coba terlebih dahulu untuk memastikan aspek keamanan, kenyamanan, dan keandalan sudah siap sebelum Maret 2019," ujarnya.
Selain uji coba lintasan, menurut dia, pihaknya juga akan melaksanakan uji coba lainnya, yaitu uji coba untuk testing dan commisioning mulai Agustus hingga Desember 2018.
"Jadi, pada April 2018, alat power listrik yang dijadikan sebagai sumber energi MRT akan masuk ke dalam proyek. Setelah itu, kereta pertama dijadwalkan sudah tiba pada bulan Maret 2018," ujar William.