Dari Target Listrik 35 Ribu MW, Baru 1.358 MW Beroperasi

Senin, 29 Januari 2018 | 13:43 WIB
Dari Target Listrik 35 Ribu MW, Baru 1.358 MW Beroperasi
Sejumlah pekerja menyelesaikan konstruksi akses jalan pembangunan PLTU Suralaya Unit 8 dan 9 di Suralaya, Cilegon, Banten, Rabu (17/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan hingga 15 Januari 2018 proyek listrik 35 ribu megawatt telah beroperasi adalah sebesar 1.358 megawatt. Sementara yang 33.642 MW belum mencapai target.

Pembangkit 35 ribu MW yang telah beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 104 MW.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 17.096 megawatt sudah memasuki tahap konstruksi. Sebesar 5.657 megawatt oleh PLN dan 11.439 yang berasal dari pengembang swasta.

"Dari Proyek 35 ribu megawatt, 17.096 megawatt atau sekitar 48 persen sudah masuk tahap konstruksi. Sementara 12.724 megawatt lainnya sudah kontrak namun belum kontruksi. Jadi yang belum melakukan kontrak atau Power Purchase Agreement hanya 4.682 megawatt. Ini trennya jelas, positif. Sekitar 20.000 MW diantaranya ditargetkan beroperasi pada tahun 2019," ujar Agung Pribadi, Senin (29/1/2018).

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Tarif Listrik Tahun Ini akan Naik

Di samping Proyek 35 Ribu megawatt terdapat juga pembangunan pembangkit yang berasal Fast Track Program tahap 1 dan 2 serta Program Reguler yang berjumlah sekitar 7.800 MW. Agung menjelaskan ketiga program tersebut, sebesar 6.395 MW di antaranya telah beroperasi.

Program 35.000 megawatt sangat berkontribusi terhadap rasio elektrifikasi. Hingga akhir tahun 2017, raihan rasio elektrifikasi Nasional mencapai 95,35 persen. Angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan, yaitu 92,75 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI