Di bidang Kelautan dan Perikanan, Presiden juga menyambut gembira penandatanganan komunike bersama terkait pemberantasan IUU (Illegal, Unreported, and Unregistered) Fishing.
“Pemberantasan IUU Fishing akan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan kita dan sejalan dengan komitmen kerja sama IORA sebagaimana tertuang dalam Kesepakatan Jakarta Concord,” tutur Presiden.
Kerjasama Indo-Pasifik
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi juga menginginkan peran kedua negara untuk aktif dalam menggerakkan kerja sama di kawasan Samudera Hindia. Ia menilai, lingkar Samudera Hindia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Baca Juga: Habib Rizieq Siap Pulang, Presiden Jokowi Diimbau Lakukan Ini
“Saya yakin Indonesia dan Bangladesh dapat berkontribusi untuk mewujudkan Kawasan Samudera Hindia yang damai, stabil, dan sejahtera,” kata Presiden.
Presiden juga menilai, sudah saatnya pula kerja sama di lingkar Samudera Hindia dikaitkan dengan kerja sama di Samudera Pasifik, atau kerja sama Indo-Pasifik.
Kerja sama ini juga harus didasarkan rasa saling percaya (confidence building) dan habit of dialogue. Serta dilakukan secara terbuka dan transparan, inklusif dan menghormati hukum internasional,” ujar Presiden.
Untuk itu, peran IORA (Indian Ocean Rim Association) dimana Indonesia dan Bangladesh menjadi anggota sangatlah penting terutama dalam membangun arisitektur kawasan.
Di awal sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap Bangladesh atas perannya dalam penanganan pengungsi dari Rakhine State.
Baca Juga: Di Pakistan, Jokowi Sempat Naik ke Kokpit Pesawat Tempur JF-17
“Indonesia siap untuk melanjutkan kontribusi dalam penanganan krisis kemanusiaan ini,” ujar Presiden.