Suara.com - Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono ditargetkan untuk diresmikan pada bulan Februari 2018. Sebelumnya, proyek jalan tol yang dikelola oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) ini telah menggelar Festival Jalan Tol pada awal bulan Januari 2018 lalu, guna mensosialisasikan jalan tol baru ini pada masyarakat.
Menjelang akhir bulan Januari 2018, PT NKJ selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah berhasil mencatatkan 98,5 persen dari aspek pembangunan fisik. Sedangkan dari aspek pembebasan lahan, PT NKJ telah membebaskan 99 persen dari seluruh kebutuhan lahan untuk proyek jalan tol sepanjang 87 Km ini.
Direktur Utama PT NKJ Iwan Moedyarno mengatakan, dalam rangka mengupayakan percepatan pembangunan, pihaknya berusaha mengebut sejumlah pekerjaan yang sedang memasuki tahap finishing. "Di antaranya adalah intersection dengan jalan nasional, penyelesaian gerbang tol, guardrail, rambu, patok STA dan marka jalan, serta pembangunan rest area," kata Iwan dalam keterangan resmi, Sabtu (27/1/2018).
Secara keseluruhan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono memiliki tiga Gerbang Tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup, yang hanya melayani 100% pembayaran tol elektronik atau non-tunai. Ketiga GT yang berada di Ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono yakni GT Madiun, GT Caruban, dan GT Wilangan.
Baca Juga: Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Ditarget Beroperasi 2020
Menurut Iwan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono dengan total panjang 87 Km, untuk ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 49,5 km dikerjakan pembangunannya oleh PT NKJ dengan nilai investasi Rp 3,83 triliun. Adapun sisanya yakni, Ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 37 km dikerjakan dan sumber pendanaannya ditanggung oleh Pemerintah.
"Jalan Tol Trans Jawa, khususnya Ruas Ngawi-Kertosono diharapkan membawa peranan penting dalam peningkatan tingkat efisiensi biaya distribusi barang dan jasa serta berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia khususnya di koridor jalan tol dan Pulau Jawa, " ujar Iwan menambahkan.