Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara memastikan pada Maret 2018 anak usaha PT. Pertamina (Persero) yakni Pertagas dan PT. Perusahaan Gas Negara akan saling berintergrasi.
Hal ini seiring akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PGN pada 25 Januari 2018 mendatang.
“Integrasi Pertagas dan PGN tinggal menunggu Peraturan Pemerintah Holding BUMN diperkirakan terbit pada pekan depan. Rancangan PP sudah sampai di tangan Presiden, tinggal menunggu ditandatangani," kata Deputi BUMN Bidang Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Baca Juga: Beban Pertamina Naik, Pemerintah Diminta Rasionalisasi Harga BBM
Ditempat yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia, PT. Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina saat ini sedang berkoordinasi dengan PGN untuk menyelesaikan integrasi antara Pertagas dan PGN pada sub-holding gas dalam struktur holding migas.
“Mengenai detailnya, siapa yang jadi induk sub-holding belum kita detailkan. Tapi yang pasti, dengan masuknya PGN ke Pertamina, sub-holding ini yang akan lahir duluan. Integrasi Pertagas ke PGN targetnya Maret," katanya.
Menurut Nicke, meski kedua perusahaan tersebut terintegrasi tidak akan menghapus eksistensi direktorat.
“Direktorat masih. Jangan terjebak dengan direktorat, setiap direktorat yang ada itu fungsinya dua. Fungsi strategis yang menetapkan arah pengembangan usaha ke depan, dan fungsi operasional. Sub-holding gas itu yang itu. Tentu semuanya harus sesuai dengan arah pengembangan usaha dari holding itu sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Akuisisi Blok Mahakam, Pertamina Diharapkan Jadi Terbesar di Asia