Suara.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan semua Gubernur dan pimpinan DPRD di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/1/2018). Dalam forum ini Jokowi mengingatkan para kepala daerah, bahwa Indonesia memiliki momentum dalam kemudahan berusaha, sebab kepercayaan dunia terhadap terhadap republik ini meningkat.
"kita lihat yang berkaitan dengan ease of doing business meloncat 2014 akhir. Saya ingat dulu (peringkat) 120, sekarang jadi 72. Ini lompatan yang sangat tinggi," kata Jokowi dalam rapat percepatan pelaksanaan berusaha di daerah.
Dia menuturkan, cadangan devisa Indonesia sekarang meningkat tinggi, bahkan sejak republik ini berdiri. Cadangan devisa Indonesia sekarang mencapai UDS130 miliar.
Bahkan, kata dia, awalnya banyak yang menyangsikan indeks harga saham gabungan atau IHSG pada 2017 menembus level 6.000. Namun IHSG Indonesia sekarang sudah menembus level 6.500.
Baca Juga: Menteri Rangkap Jabatan, PDIP Serahkan Keputusan ke Jokowi
"Saat ini beberapa daerah sudah merasakan kenaikan harga batu bara dan CPO. Dan saya lihat provinsi provinsi yang memiliki komoditas, ini juga yang dulu-dulu PE (perhitungan ekonomi) dua persen, sekarang diatas lima semuanya," ujar dia.
Sementara itu, lembaga rating internasional juga telah memberikan investment grade terhadap Indonesia, dan hal ini capaian pertama pasca krisis moneter 1998.
"Kepercayaan internasional seperti ini adalah momentum," kata dia.
Kendati begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan masih banyak masalah perizinan di pemerintah daerah yang menghambat investasi di Indonesia. Sehingga investor enggan berinvestasi.
"Investasi antri ribuan, tetapi problemnya adalah ada di kita sendiri. Jadi sering. Saya sampaikan di mana-mana, kita ini kondisinya baik, asam urat, kolesterol, jantung, paru paru, ginjal, semua baik, tapi kenapa tidak bisa lari kencang. Masalahnya ada di investasi yang masih terhambat dengan urusan perizinan," ujar dia.
Baca Juga: Jokowi - JK Hadiri Ulang Tahun ke-71 Megawati di TIM