Tahun 2017, Kerugian Garuda Indonesia Meroket 408,7 Persen

Selasa, 23 Januari 2018 | 14:57 WIB
Tahun 2017, Kerugian Garuda Indonesia Meroket 408,7 Persen
Pesawat Garuda Indonesia. [Dok HIPMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT.Garuda Indonesia Tbk (Persero) masih mengalami rugi sepanjang tahun 2017. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Helmi Imam Satriyono mengatakan bahwa total pendapatan sepanjang tahun 2017 sebesar 3,2 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp43,2 miliar.

Tercatat, hingga semester II 2017, emiten berkode GIAA tersebut masih mencatatkan rugi hingga 221,9 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp3 triliun. Kerugian ini meningkat 408,7 persen dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun 2016 sebesar 43,6 juta dolar AS.

"Secara total Garuda Indonesia masih mengalami kerugian," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Meski masih mencatatkan kerugian, kata Helmi, perfoma keuangan maskapai penerbangan plat merah ini makin membaik.

Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi, Garuda Indonesia Negosiasi Sewa Pesawat

Hal ini terlihat dari, pada kuartal III-2017, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba bersih 61,9 juta dollar AS. Pertumbuhan positif tersebut didukung oleh peningkatan kinerja Perusahaan diseluruh aspek, mulai dari finansial, operasional, maupun layanan sejalan dengan penerapan strategi 5 Quick Wins, yaitu Fleet Cost Optimization, Service Level Improvement, Routes Optimization, Channel Optimization with Focus on Digital to become IT-Based Airline, dan Enhance Revenues Management System.

“Nah kalau laporan yang kuartal IV itu belum selesai diaudit. Namun, secara perhitungan kasar perusahaan dengan kode saham GIAA ini masih merugi,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI