Suara.com - Penasihat khusus perdana menteri Jepang bidang infrastruktur, Yuroto lIzumi melaporkan enam proyek infrastruktur kerja sama Indonesia dengan Jepang.
Hal ini dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono setelah mendampingi Presiden Joko Widodo menerima utusan khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Toshihiro Nikai, beserta 16 delegasi di Istana Bogor, Jumat (19/1/2018).
"Ada enam proyek yang dilaporkan Mr. Izumi, special advisor (penasihat khusus) to PM (Jepang) bidang infrastruktur," ujar Basuki.
Enam proyek infrastruktur itu di antaranya pelabuhan patimban di Subang, Jawa Barat dan kereta semi cepat Jakarta - Surabaya.
Baca Juga: Menlu Sebut Banyak Sekali Proyek Infrastruktur RI dengan Jepang
"Tentang Patimban, itu akan dimulai ground breakingnya Mei 2018, sehingga Maret 2019 akan ada soft opening," kata Basuki.
Basuki mengatakan proyek Mass Rapid Transit tahap satu Lebak Bulus - Bundaran HI akhir tahun 2018 sudah selesai dan akan diuji cobakan akhir tahun. Namun, baru akan dioperasikan pada 2019.
"Kemudian (MRT tahap II Bundaran HI - Ancol Timur) tim west-east, timur-barat sedang dipersiapkan penetapan konsultannya," kata dia.
Sedangkan untuk KA Jakarta - Surabaya, Basuki mengatakan kecepatannya tidak terlalu cepat. Jarak tempuh dari Jakarta ke Surabaya itu diperkirakan akan memakan waktu 5,5 jam.
"Biayanya akan dievaluasi biar lebih murah, sekarang sedang dipersiapkan fsnya," katanya.
Baca Juga: Menhub Dorong Arab Saudi Investasi Properti dan Infrastruktur
Untuk pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di Sumatera, Basuki mengatakan akan ada rute baru dengan terowongan untuk penghubung jalan.
Ia berharap peletakan batu pertama rute baru itu bisa dilakukan pada akhir 2018.
"Itu akan dibiayai tunnelnya, karena dengan transfer of technology itu dengan konvensional loan dari pemerintah Jepang ke Indonesia," kata dia.
"Sedangkan jalan-jalan penghubungnya akan dilakukan loan langsung ke Utama Karya sebagai penugasan, jadi tidak akan membebani APBN," Basuki menambahkan.
Terkait soal pembangunan pulau terluar dan promosi perikanan di Indonesia. Basuki mengatakan Jepang tengah mempersiapkan untuk memulainya, salah satunya di Pulau Marsela.
"Kemudian yang sedang juga dipikirkan mereka dan sebagai disiapkan proyek-proyek perikanan, pengembangan perikanan di pulau-pulau terluar, seperti Natuna dan Morotai," katanya.