Menperin: INKA Adalah Manufaktur Kereta Api Terbesar di ASEAN

Jum'at, 19 Januari 2018 | 08:48 WIB
Menperin: INKA Adalah Manufaktur Kereta Api Terbesar di ASEAN
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau kereta api produksi PT INKA di Madiun, Jawa Timur. [Dokumen Kementerian Perindustrian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api (PT INKA) di Madiun, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018). Kunjungan kerja ini beragendakan tinjauan kesiapan PT.INKA dalam penyediaan kereta Light Rail Transit (LRT) dan menyaksikan penandatanganan kerja sama mewujudkan sinergi BUMN mendukung industri kereta api nasional.

Proyek LRT ini adalah program strategis pemerintah untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan transportasi kepada masyarakat, selain juga untuk mengurangi ketergantungan publik pada penggunaan kendaraan pribadi. Nantinya, apabila LRT ini sudah beroperasi, LRT ini ditargetkan mampu menampung 474 ribu penumpang per hari, hanya dari satu trayek yaitu Cibubur, belum termasuk trayek dari Bogor, Depok, Bekasi dan Cikeas. Diperkirakan angka ini mampu mengurangi kepadatan kendaraan di DKI Jakarta.

Dalam kunjungan kerja ini  Menko Luhut menyampaikan bahwa, kunjungan ke PT INKA ini adalah momen penting untuk meningkatkan penggunaan muatan lokal.

“Ini suatu peristiwa penting dimana kita ingin betul-betul maju dengan  local content kita. Kalau kita sinergikan semua, itu pasti bisa,” ujarnya.

Baca Juga: Luhut: Kalau Kita Bisa Buat, Kita Tidak Impor

Ditambahkan Menko Luhut, pemerintah terus mendorong kemajuan industri nasional untuk mendukung berbagai proyek infrastuktur.  “Pemerintah akan selalu mendorong, jadi buatlah produk yang bagus,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan agar sinergitas antar BUMN dapat lebih kuat terjalin, diantaranya PT INKA dengan PT Krakatau Steel, kemudian dengan PT Inalum selaku pemasok plat alumunium untuk proyek LRT. “Nanti PT Krakatau Steel sinergi dengan PT Inalum. Saya nanti minta sinergi dengan Inalum supaya nanti plat alumuniumnya itu bisa lebih dari baik, efisien dan kualitasnya lebih bagus dibanding produk lain,” terang Menko Luhut.

Sementara terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Menko Luhut mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk memfinalisasikan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai TKDN. Menko Luhut menegaskan tidak boleh melanggar aturan, dimana aturan tersebut harus meningkatkan efisiensi dan produktifitas.

“Kami  sekarang ini lagi memfinalisasikan mengenai Perpres TKDN. Kita tidak boleh melanggar aturan. Kita mau aturan itu dibuat bukan untuk mengkerangkeng kita. Aturan dibuat untuk mensukseskan kita, membuat efisiensi, meningkatkan produktifitas dan meminimalisir praktek-praktek curang, dengan begitu kita akan menarik minat lebih banyak investor dan membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat,” jelasnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara yang sama mengingatkan PT.INKA yang saat ini telah dipimpin oleh Budi Noviantoro. Budi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik PT.KAI. “Untuk kereta api tidak ada yang lain selain PT.INKA, tapi  stock besar dari industri kecil kereta api seperti di Ceper dan Klaten, jangan dilupakan. Diusahakan  link and match dengan PT.Kereta Api. Industri kecil ini sejak tahun 80-an telah menjadi vendor PT.INKA,” kata Menperin Airlangga.

Baca Juga: Luhut Tegaskan Tak Ada Beking dalam Proyek LRT Jabodetabek

“INKA adalah manufaktur kereta api terbesar di Asia Tenggara, dengan sinergi BUMN, baja dari Krakatau Steel, alumunium dari Inalum. Pasar Asia ini luas. Sinergi BUMN bisa mendorong PT.INKA menjadi pemain besar di industri kereta api Asia”, pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI