Luhut: Kalau Kita Bisa Buat, Kita Tidak Impor

Jum'at, 19 Januari 2018 | 08:37 WIB
Luhut: Kalau Kita Bisa Buat, Kita Tidak Impor
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pabrik PT INKA di Madiun, Jawa Timur. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Pandjaitan bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BPPT Unggul Priyatno, Kementerian Keuangan, BPKP, dan Kementerian BUMN melakukan kunjungan kerja ke PT. Industri Kereta Api (INKA) di Madiun, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut proyek pemerintah pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok Bekasi (Jabodebek).

Direktur Utama PT.INKA Budi Noviantoro dalam laporannya menyampaikan terimakasih atas dukungan Kemenko Maritim.

“Kita jalankan sesuai amanah. Terima kasih, atas   support Kemenko Maritim. Dengan penandatanganan kerja sama kini terjalin sinergi BUMN mendukung PT.INKA. Disini juga hadir BPPT yang akan membantu kami mengembangkan ‘otak’ kereta,” kata Budi.

Baca Juga: Luhut Tegaskan Tak Ada Beking dalam Proyek LRT Jabodetabek

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik PT.KAI menambahkan bahwa pabrik INKA di Madiun memiliki luas sebesar 22 ha. Sementara pabrik baru INKA nanti di Banyuwangi akan memiliki luas 80 ha.

"Prospek kereta api ini luar biasa. Minggu depan kita tandatangan kontrak dengan Philiphina, Kita juga akan ikut tender di Thailand. Tapi khusus LRT, ini prestisius. Kami yakin, kereta INKA paling baik dibanding yang lain. Pemerintah RI tidak perlu beli dari negara lain”, kata Budi menutup laporannya.

Dalam sambutannya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan juga membanggakan PT.INKA sebagai karya anak bangsa. Menko Luhut menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. “Kita tunjukkan bangsa ini bangsa yang besar. Kita pastikan barang ini bagus, buatan anak bangsa, kita bangga!”

Masih dalam sambutannya Menko Luhut berbagi pengalaman saat mengunjungi PT.PAL, “PT.PAL membuat kapal perang yang dipesan Philippina. Barang kita sudah diakui, kalau orang lain sudah pakai, kita tidak pakai itu bego namanya,” celetuknya.

Tapi, Menko Luhut kembali serius saat menegaskan tekad Indonesia menggunakan produksi dalam negeri, “Kita bertekad kalau kita bisa buat, kita tidak import. Kita buat barang bagus. Kita dukung produksi barang dalam negeri”.

Baca Juga: Luhut dan Susi Tak Elok Berpolemik Soal Penenggelaman Kapal

Dalam kunjungan kerja ke PT.INKA ini, Menko Luhut bersama Menperin Airlangga menyaksikan penandatanganan kontrak antara PT INKA (Persero) dan mitra kerja yakni: Penandatanganan kontrak pengadaan LRT Jabodebek antara PT KAI (Persero) dengan PT INKA (Persero), Penandatanganan kerja sama pengadaan material dan komponen kereta api antara PT INKA (Persero) dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Barata Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT INTI (Persero), Penandatangan kerja sama PT INKA (Persero) dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan, Penandatanganan kerja sama komitmen peningkatan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) antara PT INKA (Persero) dengan UMKM penerima program NIA (National Interest Account), Penandatanganan program pengembangan vokasi pendidikan antara PT INKA (Persero) dengan SMK di wilayah Jawa Timur, Penandatanganan kerja sama Konsultasi dan Riset bersama antara PT INKA (Persero) dengan Kemenristekdikti, BPPT dan Perguruan tinggi negeri (ITB, ITS, UNS dan UGM) dan Penandatangan kerja sama konsultasi dan pendampingan pembangunan Workshop PT INKA (Persero) di Banyuwangi antara PT INKA (Persero) dan BPKP perwakilan Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI