Berdasarkan prediksi BI (Bank Indonesia), perekonomian Indonesia 2018 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dodi Budi Waluyo mengatakan, hal ini telihat dari pencapaian inflasi yang rendah sesuai target dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, lanjut Dody, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang tinggi, nilai tukar Rupiah yang stabil, cadangan devisa yang mencapai rekor tertinggi, serta stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
“Melihat adanya perbaikan ekonomi global dan terjaganya stabilitas perekonomian domestik terbuka peluang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih kuat dan berkelanjutan melalui penguatan pelaksanaan reformasi struktural," kata Dody di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).
Baca Juga: Bank Indonesia Buka Kantor Perwakilan di Beijing Tiongkok
Meski kondisi ekonomi nasional diprediksi akan lebih baik, namun ada sejumlah tantangan yang perlu diwasapadai. Jika tidak diwaspadai maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga akan berpengaruh.
“Baik dari dalam atau secara global. Mulai dari normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, geopolitik, dan kenaikan harga minyak dunia, maupun dari dalam negeri terutama terkait konsolidasi korporasi yang terus berlanjut, intermediasi perbankan yang belum kuat, dan risiko inflasi. Jangan sampai ini menjadi penghambat kedepannya,” katanya.