Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan mencarikan solusi untuk penurunan tarif kereta api Medan- Bandara Kualanamu - Medan yang sebesar Rp100.000 atau saat diskon menjadi Rp80.000 per tiket/orang.
"Akan dipertimbangkan soal tarif itu dengan membicarakan kemungkinan subsidi pemerintah daerah atau mencari sponsor," ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/1/2018).
Solusi itu, kata Menhub, karena jika menekankan harga lebih rendah ke Railink sebagai pengelola swasta, maka dikhawatirkan akan sangat membebankan biaya operasional perusahaan itu.
Menhub mengatakan hal itu menjawab pertanyaan soal dianggap mahalnya tarif kereta api Railink dari Medan - Bandara Kualanamu - Medan di sela peninjauan pembangunan proyek rel layang dan rel ganda dari lokasi Stasiun Kereta Api Medan.
Baca Juga: Menhub akan Turunkan Harga Tiket Kereta Api Bandara Kualanamu
Menurut Budi, pemerintah dewasa ini berupaya meningkatkan sarana dan prasarana transportasi kereta api yang memberikan solusi terhadap kemacatan lalu lintas semakin banyaknya kenderaan di jalan raya.
"Masyarakat diharapkan untuk mulai secara aktif dan memanfaatkan kereta api sebagai kebutuhan transportasi. Selain ramah lingkungan, juga memberikan solusi terhadap kepadatan kendaraan," katanya.
Pemerintah sendiri, kata dia, juga terus memperhatikan sarana kereta api seperti membangun jalur layang dan jalur ganda untuk mengurangi kemacatan lalu lintas atas operasional kereta api itu.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumbagut Amanna Gappa sebelumnya mengatakan pengoperasian secara keseluruhan jalur rel ganda atau "double track" dari Bandar Khalipah ke Bandara Kualanamu, Sumut bisa dilakukan pada Februari 2018.
Awalnya, kata dia, ditargetkan bisa Desember 2017 atau Januari 2018, tetapi nyatanya baru Februari bisa rampung.
Baca Juga: Tiga Menteri Tinjau Jalur Rel Ganda Kereta Api Medan - Kualanamu
Atas keterlambatan penyelesaian proyek, kata dia, sesuai aturan, Balai Teknik Perkretaapian sudah memberikan sanksi denda dan mengingatkan kontraktor pelaksana proyek untuk menyelesaikan sesuai target tambahan yakni di Januari atau Februari 2018.