Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya melengkapi fasilitas, sarana, pra-sarana, di Bandarudara Internasional Jawa Barat Kertajati. Ini dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsi bandara seluas 1.800 hektar tersebut.
Salah satu yang tengah digenjot saat ini yaitu penyelesaian pembangunan jalan tol dan non tol ke arah BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka yang akan bersambung pembangunanmya di tahun 2018 mendatang.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan memang Jawa Barat memiliki kewajiban untuk membebaskan lahan guna pembangunan infrastruktur BIJB tersebut.
Aher menyebutkan BIJB membutuhkan lahan sekitar 1,7 kilometer untuk dibebaskan sebagai jalur non tol. Sementara untuk jalan tol, yang akan terintegrasi dengan interchange jalan tol Cipali, memakan lahan kurang lebih 3 km.
"Ini merupakan penyempurnaan pembebasahan lahan untuk jalan non tol BIJB Kertajati ditambah dengan jalan tol yang merupakan akses dari Cipali menuju ke bandara," ungkap Ahmad Heryawan.
Aher menuturkan untuk pembebasan lahan, sudah ditargetkan selesai pada tahun 2017 via APBD Provinsi Jawa Barat. Sementara kedepan, anggaran untuk pembangunan jalur akses tersebut, akan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, pertemuan antara jalan tol dan non tol lokasinya akan berdekatan dengan terminal bandara.
Virda berharap dengan adanya peninjauan langsung oleh Gubernur, maka proses pembebasan lahan dan pengadaan konstruksi pembangunannya bisa diselesaikan sebelum pengoperasian BIJB.
"Mudah-mudahan setelah ditinjau oleh pak Gubernur proses pengadaan lahan termasuk konstruksinya bisa selesai sebelum pengoperasian bandaraa ini," kata Virda.
Virda pun menyebutkan bahwa progres pembangunan BIJB hingga Sabtu 30 Desember 2017 mencapai 82 persen. Bahkan sudah menjalin komunikasi dengan AP II perihal kerja sama pengoperasian bandara tersebut.
"Sampai saat ini pembangunannya sudah 82 persen dan soft launching akan dilakukan pada April 2018," kata dia.