"Apalagi dengan kinerja Satgas Pangan yang aktif melakukan razia. Sekarang sulit untuk melakukan penimbunan beras," ujarnya.
Andreas menjelaskan bahwa data resmi Kementan bahwa produksi beras nasional pada tahun 2017 mengalami surplus 17,6 juta ton tidak masuk akal. "Kalau saya sih tidak percaya sama sekali dengan data Kementan. Gudang Bulog aja maksimal menampung 3 juta ton. Gudang mana lagi yang bisa menampung? Apalagi banyak gudang Bulog sekarang kosong," ujarnya.
Andreas menyayangkan data dari Kementan yang tidak akurat. Akibatnya banyak pernyataan Kementan yang tidak masuk akal, seperti setiap bulan ada panen beras 1 juta ton. Data stok dan data produksi Kementan sama sekali tidak akurat.
"Sekarang yang bisa dipercayai masyarakat adalah harga. Harga itu tidak pernah bohong. Tidak ada yang bisa mengontrol harga beras. Banyak orang bisa memelototi harga beras. Yang sulit adalah masalah produksi beras. Tidak ada orang yang bisa memelototinya," pungkasnya.
Baca Juga: Soal Impor Beras Terkait Tahun Politik, Ini Jawaban Ombudsman