Suara.com - Presiden Joko Widodo mengharapkan agar perguruan tinggi menjadi tempat bersemainya wirausaha yang mampu menghasilkan para wirausahawan atau enterprenur muda yang unggul dan berjiwa sosial tinggi.
"Saya berharap perguruan tinggi termasuk Muhammdiyah ini menjadi tempat bersemainya wirausahawan muda dan bisa mengembangkan ekosistem untuk mencetak generasi sosio-enterpreneur," kata Jokowi saat memberikan kuliah umum yang dihadiri ribuan civitas akademik di Universitas Muhammadiyah Kupang, Senin, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur.
Ia mengatakan, yang perlu ditingkatkan ke depan adalah jumlah wirausahawan atau enterpreneur muda yang akan menghasilkan peluang-peluang kerja untuk membangun nilai tambah.
"Ketika mahasiswa sudah lulus tidak hanya mencari-cari pekerjaan tapi menciptakan pekerjaan, kenapa tidak," katanya.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Semua Bangsa Indonesia Tetaplah Bersaudara
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, peluang untuk membuka lapangan kerja di Indonesia masih sangat besar karena catatan Bank Dunia pertumbuhan jumlah wirausaha di negara ini baru mencapai 3,3 persen, sementara negara lain sudah di atas 7 persen.
"Ini masih kecil sekali, artinya perluang itu ada namun sayangnya bahwa semangat kewirausaahan kita ternyata masih rendah," katanya.
Presiden menjelaskan, tercatat juga dalam Global Enterpreneurship Index tahun 2017, tingkat wirausaha Indonesia menempati ranking ke-90 dari sekitar 137 negara.
"Rangking ini masih rendah sekali, karena biasanya kalau sudah lulus dari mahasiswa mencari pekerjaan, tidak menciptakan pekerjaan," katanya.
Presiden pada kesempatan itu juga mengajak dan mendorong para mahasiswa setempat untuk mulai menumbuhkan semangat dan keberanian berwirausaha.
Baca Juga: Jokowi Dorong Muhammadiyah Cetak Kewirausahaan Anak Muda
"Silahkan berwirawusaha, anak saya juga jualan martabak, silahkan, Ngomong ke saya, saya kaget betul, saya kan ada pabrik besar saya suruh megang pabrik tidak mau tapi ngomong ke saya, Pak saya mau jualan martabak, setelah saya pikir yah silahkan," kata Presiden menceritakan pengalamannya.