Dalam menghadapi 2018 yang disinyalir merupakan tahun politik, kinerja ekonomi seharusnya dapat makin meningkat seiring dengan realisasi pembangunan infrastruktur.
Daya tahan ekonomi Indonesia telah terbukti memadai ketika berkali-kali berhadapan dengan ketidakpastian ekonomi pada tahun-tahun berlangsungnya pemilihan umum.
Optimisme pada 2018
Kondisi eksternal ikut memberikan optimisme atas posisi tawar Indonesia yang makin baik pada tahun 2018 karena adanya perbaikan posisi daya saing, kemudahan berbisnis, dan peringkat negara tujuan investasi.
Kado akhir tahun dari lembaga pemeringkat Fitch yang telah menaikkan peringkat utang Indonesia serta bursa saham yang mencatatkan rekor 6.355,65 bisa menjadi modal berharga untuk mendorong ekonomi lebih tinggi.
Melalui berbagai pembenahan di sektor infrastruktur, perbaikan kinerja di konsumsi rumah tangga, investasi, maupun ekspor juga dapat terjadi dengan sendirinya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo merasa optimistis kondisi perekonomian pada tahun 2018 akan lebih stabil dan baik setelah situasi perekonomian pada periode sebelumnya sedikit mengalami guncangan.
Ia mengharapkan momentum perbaikan ekonomi global yang disertai dengan membaiknya harga komoditas serta meningkatnya nilai perdagangan internasional dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja perekonomian.
"Kalau sudah terjadi transformasi, kepercayaan dunia bisa makin meningkat dan penilaian kepada Indonesia makin positif seperti yang terjadi pada tahun 2017. Jadi, saya rasa kita makin optimis," kata Agus. [Antara]