Jokowi Akui Nilai Brand Value Kerap Melebihi Aset Perusahaan

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 18 Desember 2017 | 15:56 WIB
Jokowi Akui Nilai Brand Value Kerap Melebihi Aset Perusahaan
Presiden Jokowi di Gedung JCC, Jakarta Utara. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya membangun "brand value" bagi "start up" atau wirausaha muda yang sedang merintis usahanya.

"Sekarang ini yang penting memang membangun sebuah brand dari setiap produk itu penting sekali," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menjadi pembicara kunci dalam acara "Entrepreneurs Wanted! (EW!)" di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12/2017).

Menurut Mantan Gubernur DKI itu, "band value" pada sebuah usaha itu sangat penting bahkan kerap nilainya melebihi aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Ia berpendapat saat ini "brand value" justru menjadi nilai dari sebuah perusahaan atau nilai dari sebuah produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Peluang Ekonomi Digital Bisa 130 Miliar Dolar AS

Brand value dapat dianalogikan sebagai citra atau kharisma pada diri seseorang atau produk yang dapat membuat seseorang atau produk itu memiliki daya tarik yang kuat.

"Penting sekali karena dari situlah sebetulnya nilai dari sebuah perusahaan, nilai dari produk itu bisa diangkat dan apa valuasinya juga biasanya dihitung dari sana," tuturnya.

Presiden menceritakan pengalamannya ketika pada generasi terdahulu aset, pabrik, jumlah karyawan, hingga kinerja ekspor menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha.

Namun, bagi generasi saat ini "brand value" justru lebih besar nilainya ketimbang hal-hal yang dulu dibanggakan oleh pengusaha generasi lama.

Dari pengalamannya selama 27 menjadi pengusaha meubel ia justru terkejut saat "brand value" usahanya dikalahkan hingga lima kali lipat oleh usaha martabak putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang merintis brand Markobar.

Baca Juga: Jokowi Sedih Ketiga Anaknya Tak Mau Teruskan Usahanya

"Baru 5 tahun 'brand value' pabrik kayu yang saya miliki dengan martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran 5 kali lipat," katanya.

Hal itulah yang menurut Jokowi membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.

Ia juga berpendapat pentingnya membangun rekam jejak dan portofolio yang baik bagi calon wirausaha.

"Ya oleh sebab itu harus punya rekam jejak berapa tahun kemudian portofolionya seperti apa itu yang penting dalam usaha itu," ujarnya, menegaskan.

Pemerintah sendiri kata dia, saat ini sedang menyiapkan program untuk membantu start up untuk merintis bisnisnya karena ia menyadari risiko bisnis sangat besar saat seseorang baru memulai usaha. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI