Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Pakai Sistem Sosrobahu

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 14 Desember 2017 | 11:37 WIB
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Pakai Sistem Sosrobahu
Tol Jakarta Cikampek, di Gerbang tol Cikarang Utama, Rabu malam (6/7/2016).(Humas Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan proyek tol layang Jakarta-Cikampek II menggunakan sistem Sosrobahu yakni teknik konstruksi asli ciptaan anak negeri yang digunakan dalam memutar "pierhead" (leher tiang penahan) agar tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.

"Metode Sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dan mahalnya biaya pembebasan lahan," kata Direktur Operasi II PT Waskita Karya N. Wirya Adnyana dalam acara pemutaran perdana "pierhead" di Tambun, Jawa Barat, Rabu (13/12/2017).

Ia memaparkan teknologi Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati.

Dengan teknik tersebut, katanya, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas Teknologi penggunaan sistem Sosrobahu seperti itu pernah digunakan seperti dalam pembangunan jalan layang Jalan Tol Wiyoto Wiyono pada tahun 1988-1990, serta teknik serupa juga kemudian diaplikasikan dan digunakan di beberapa negara lainnya.

Baca Juga: Kadin Kritik Tarif Jalan Tol Seharusnya Makin Lama Makin Turun

Dalam proyek tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal digunakan lebih dari 200 "pierhead" yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut, dan hampir seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan metode Sosrobahu tersebut.

Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diperoleh Waskita Karya bersama Acset Indonusa pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp13,53 triliun serta ditargetkan selesai dan sudah beroperasi pada tahun 2019 mendatang.

Sedangkan Waskita Karya memiliki porsi pengerjaan sebesar 51 persen dan mengerjakan pelaksanaan ruas dari Cikunir hingga Cikarang dengan panjang sekitar 19,7 kilometer.

Hingga saat ini, diperkirakan progress pekerjaan telah mencapai 15,6 persen yang pencapaian tersebut terdiri atas pekerjaan perencanaan atau desain rancangan, pekerjaan konstruksi tiang layang, serta pekerjaan pelebaran jalan.

Baca Juga: DPR Desak Jokowi Segera Resmikan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BJPT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, target jalan tol yang akan direalisasikan di Tanah Air hingga akhir 2019 tetap sepanjang 1.852 kilometer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI