Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak akan mengganggu perdagangan antar negara, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat.
“Mudah-mudahan tidak lah (mengganggu) ke perdagangan. Justru momentum ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perdagangan antar negara," ujar Rosan saat ditemui dalam acara Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).
Rosan mengatakan, Indonesia dan pemimpin-peminpin dari negara lain sudah mengantisipasi kebijakan kontradiktif kerap dilontarkan dan dikeluarkan oleh Trump.
"Pemerintah (Indonesia) dan dunia sudah mengantisipasi akan banyak kebijakan Trump yang kontradiktif, semisal proteksionisme perdagangan. Orang makin lama makin terbiasa dengan hal-hal aneh yang dilakukan Trump. Semoga tidak berdampak ke perdagangan,” ujarnya.
Baca Juga: Kadin Kritik Tarif Jalan Tol Seharusnya Makin Lama Makin Turun
Sebelumnya, Trump mengumumkan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu, 6 Desember 2017 waktu Washington. Dalam kesempatan tersebut ia juga memerintahkan segera pemindahan Kedutaan Besar AS yang saat ini berkedudukan di Tel Aviv ke Yerusalem.
"Hari ini, akhirnya kita mengakui hal yang jelas: bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Ini tidak lebih dari sekadar pengakuan akan realitas. Ini juga hal yang tepat untuk dilakukan. Ini hal yang harus dilakukan," ujar Trump pada Rabu lalu saat berpidato di Diplomatic Reception Room, Gedung Putih, seperti dikutip dari nytimes.com.