BEI: Perusahaan dengan Kredit di Atas Rp1 Triliun Segera IPO

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 11 Desember 2017 | 15:32 WIB
BEI: Perusahaan dengan Kredit di Atas Rp1 Triliun Segera IPO
Suasana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung upaya Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mendorong perusahaan di dalam negeri untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

"Kami berharap debitur korporasi dan komersial dapat menyadari manfaat permodalan yang diperoleh dari pasar modal dalam meningkatkan modal kerja perusahaan, melakukan investasi, hingga melakukan akuisisi," ujar Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono, dalam "Workshop Road to Go Public with BCA", di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Ia menambakan bahwa penerapan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) merupakan sebagai salah satu persyaratan bagi perusahaan terbuka.

"Penerapan GCG menjadi penting karena dapat berkontribusi mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif dalam jangka panjang, serta tentunya meningkatkan kepercayaan para investor," katanya lagi.

Baca Juga: BEI: Banyak Masyarakat Mengira Pasar Modal Jauh dari Syariah

Direktur Utama BEI Tito Sulistio juga mengimbau agar perusahaan dengan utang perbankan di atas Rp1 triliun untuk melakukan IPO. Dirinya menilai perusahaan dengan utang mencapai Rp1 triliun merupakan perusahaan dengan prospek yang positif.

"Kalau tidak bagus, tidak mungkin dikasih utang bank," ujarnya lagi.

Terkait pelaksanaan IPO pada 2018 mendatang, ia mengatakan bahwa terdapat sekitar sembilan anak usaha BUMN dan beberapa perusahaan swasta yang akan melaksanakan IPO, kondisi itu diharapkan dapat memperbesar nilai kapitalisasi pasar BEI.

"Kita perlu kapitalisasi pasar yang besar untuk bersaing dengan bursa lain," katanya.

Saat ini, Tito Sulistio juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu peraturan akuntansi tentang kapitalisasi perangkat lunak (software) oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Baca Juga: Jonan Prediksi Market Capital PLN Rp500 Triliun jika IPO di BEI

Ia menyampaikan bahwa perusahaan penyedia aplikasi transportasi berbasis online, Go-Jek, menyatakan niat melangsungkan IPO. Diharapkan peraturan pembukukan kapitalisasi software dapat terbentuk secepatnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI