"Segera akan ada pengaturan lalu lintas dan pergerakan orang di sekitar Stasiun Sudirman dan Sudirman Baru (BNI City). Hal ini untuk membiasakan agar nanti saat beroperasinya kereta bandara, Para penumpang sudah tahu kemana harus bergerak," kata Bambang Pri di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Stasiun yang dilayani oleh KA bandara meliputi Manggarai, Sudirman Baru (BNI City), Duri, Batuceper, Bandara Soetta PP. Namun awal operasional untuk naik turun penumpang PT Railink baru melayani dari Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (PP) karena stasiun- stasiun yang lain sedang dalam proses pembangunan.
Menurut Direktur KCI MN Fadhila nantinya bersamaan dengan beroperasinya KA Bandara relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City) – Bandara Soekarno Hatta maka pada lintas Tangerang - Duri (PP) akan terdapat penyesuaian jadwal KRL sesuai dengan pola operasi yang terdapat pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2017 yang telah mengakomodir perjalanan KA Bandara.
Fadhil menambahkan, Penyesuaian jadwal ini dilakukan seiring dengan perubahan jumlah perjalanan KA Lintas Tangerang – Duri dari 90 perjalanan menjadi 80 perjalanan. Untuk jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 04.55 WIB, sedangkan kereta pertama dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 05.45 WIB. Sedangkan untuk jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang menuju Duri pukul 22.30 WIB dan KA Terakhir dari Stasiun Duri menuju Tangerang pada pukul 23.45 WIB. PT KCI secara bertahap juga akan mengoperasikan rangkaian KRL yang lebih panjang yakni dengan formasi 10 dan 12 kereta di lintas Tangerang – Duri (PP) untuk memaksimalkan kapasitas angkut.
Baca Juga: Mulai Januari 2018, Kereta Bandara Bertarif Rp70 Ribu
Sementara itu, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan terkait pengaturan flow kendaraan yang masuk ke Stasiun KA Bandara Sudirman Baru (BNI City), kendaraan masuk dari Terowongan Jln Kendal menuju area Stasiun KA Bandara Sudirmanbaru.
“Ketika kendaraan masuk area Stasiun Sudirmanbaru, ada dua alternatif yang bisa di pilih oleh penumpang," ujar Heru.
Kedua opsi keluar masuk stasiun yaitu:
1. Opsi A : ketika masuk pintu utama, kendaraan lurus hingga di area drop off di Lantai Dasar (at grade) untuk menurunkan penumpang kemudian keluar dengan belok kanan menuju Jln Martapura (tidak bisa belok kanan ke arah Jln Talang Betutu).
B. Opsi B : Ketika kendaraan masuk pintu utama maka kendaraan serong kiri masuk ramp naik Lantai 1, menurunkan penumpang di Lobby Timur dan Lobby Barat di Lantai 1, dan kendaraan bisa parkir di halaman parkir timur dan barat, lalu keluar melalui ramp turun di sisi barat, manuver U-turn ke arah timur, keluar menuju Jl. Marta pura.
Baca Juga: Konstruksi Kereta Bandara Minangkabau Sudah Selesai 100 Persen