Menaker: Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Terus Meningkat

Sabtu, 09 Desember 2017 | 14:01 WIB
Menaker: Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Terus  Meningkat
Menaker, Hanif Dhakiri, dalam dalam acara penganugerahaan Paramakarya tahun 2017, diJakarta, Jumat (8/12/2017). (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil pengukuran produktivitas nasional, regional, dan sektoral  yang dilakukan pada 2016 oleh Kementerian Ketenagakerjaan, yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik selama periode 2011-2015, produktivitas tenaga kerja di Indonesia terus meningkat.  Produktivitas tahun 2015 mencapai Rp78,18 juta per tahun  per- tenaga kerja, atau  meningkat 4,62 persen dibanding tahun sebelumnya.

Demikian kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, saat memberikan laporan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam acara penganugerahaan Paramakarya tahun 2017, diJakarta, Jumat (8/12/2017). Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, para gubernur, bupati dan walikota  dari daerah asal perusahaan penerima anugerah Paramakarya 2017.

Terkait upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia, Hanif mengatakan, gerakan produktivitas dan daya saing harus digelorakan kembali, bukan hanya oleh dunia usaha tapi juga dunia pendidikan, institusi pemerintah, dan organisasi lain secara terus menerus.

"Tingkat produktivitas tenaga kerja harus ditingkatkan dengan cara memperbaiki diri untuk menerapkan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ramah lingkungan dalm berpikir, bertindak, dan berkarya, " katanya.

Ia mengatakan pentingnya memacu efektivitas, efisiensi, kualitas dan ramah lingkungan dalam berproduksi. Bahkan jika memungkinkan, harus digerakkan secara nasional untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan untuk mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lainnya.

"Perusahaan yang berhasil meningkatkan produktivitasnya, sebagaimana yang hadir pada saat ini, perlu dipacu terus dan ditularkan, agar jumlahnya semakin banyak dan menyebar ke seluruh nusantara, " kata Hanif.

Meskipun tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia terus naik, dibandingkan dengan kondisi produktivitas negara-negara di ASEAN,  Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bahkan jika dibandingkan dengan Jepang, pekerja di Jepang mampu menciptakan output hampir empat kali lipat dari nominal uang yang dihasilkan di Indonesia dengan durasi yang sama.

"Kita perlu terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar kompetensi kerja terus meningkat, dan pada akhirnya mendukung produktivitas. Upaya peningkatan kualitas SDM bisa dilakukan dengan pelatihan kerja di balai latihan kerja dan program pemagangan, " kata Hanif.

Ia menambahkan, secara regional ada delapan provinsi yang produktivitas tenaga kerjanya di atas angka nasional.  Kedelapan provinsi itu adalah  Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, Papua dan Jambi.

Produktivitas tenaga kerja terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu sebesar 25,60 juta per tenaga kerja per tahun.

"Sementara  tingkat kabupaten/kota, Jakarta Pusat menjadi Provinsi DKI Jakarta yang tertinggi, sedangkan yang terendah sebesar 4,98 juta per orang per tahun terjadi di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur, " ujar Hanif lagi.

Untuk kategori lapangan usaha, produktivitas tertinggi oleh real estate, yaitu sebesar Rp927,17 juta per tenaga kerja per tahun, sedangkan terendah terjadi di kategori lapangan usaha lainnya, yakni sekitar Rp27 juta per tenaga kerja per tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI