Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, hingga 30 November 2017 realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp91,3 triliun.
Capaian tersebut setara dengan 85,6 persen dari target penyaluran KUR sepanjang 2017 yang sebesar Rp106,6 triliun.
“Penyaluran dilakukan oleh sekitar empat juta debitur. Berdasarkan persentase, masih didominasi oleh skema KUR mikro sebesar 70,4 persen, diikuti oleh skema KUR ritel 29,3 persen, dan KUR Tenaga Kerja Indonesia hanya 0,3 persen,” kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).
Selain itu, lanjut Darmin, berdasarkan non performing loan tergolong lancar berada di level 0,20 persen. Lebih lanjut, Darmin mengungkapkan realisasi penyaluran KUR untuk sektor produksi mengalami pertumbuhan.
Baca Juga: OJK Pantau Kredit Macet di Bank Dekat Erupsi Gunung Agung
Untuk sektor produksi (termasuk sektor jasa) naik dari 33 persen hingga akhir Desember 2016 menjadi 44 persen pada akhir November 2017. Sedangkan sektor produksi (tanpa sektor jasa) naik dari 22 persen menjadi 31,5 persen.
Jika dilihat berdasarkan wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa dengan porsi penyaluran sebesar Rp50,9 triliun (55,8 persen), diikuti oleh Sumatra sebesar Rp17,32 triliun (19 persen), Sulawesi sebesar Rp9,3 triliun (10,2 persen), Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp6,1 persen (6,7 persen), Kalimantan sebesar Rp5,6 triliun (6,2 persen), serta Maluku dan Papua sebesar Rp1,9 triliun (2,1 persen).