Tak Cuma Jakarta, Kelangkaan Tabung Gas Juga Terjadi di Tangerang

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 08 Desember 2017 | 01:30 WIB
Tak Cuma Jakarta, Kelangkaan Tabung Gas Juga Terjadi di Tangerang
Tabung gas elpiji 3 kg (melon) di Jakarta Selatan. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tabung gas elpiji tiga kilogram mulai hilang ditarik dari peredaran konsumsi masyarakat. Tabung gas yang kerap disebut tabung melon yang berwarna hijau ini sudah mulai langka dan jarang dijumpai di agen-agen.

Saat tim suara.com memasuki kawasan PT Trikarya Mukhlisin di Kelapa Dua, Tangerang, Kamis (7/12/2017), telihat tabung-tabung gas berwarna pink dengan label Bright Gas seberat 5.5 kilogram dan warna biru dengan model lama elpiji seberat 12 kilogram, mendominasi kawasan dalam agen elpiji.

Ketika Suara.com melihat kedalam bangunan, terdapat sekitar 100 tabung gas berwarna hijau yang disimpan di pojok bangunan. Tabung gas berwarna hijau tersebut merupakan tabung gas yang sudah mulai langka ditemukan di masyarakat.

Tim dari suara.com menemui Ayu, karyawan bagian administrasi agen elpiji, yang langsung menyambut dengan ramah. "Masuk aja neng, diluar panas," kata Ayu mengajak tim untuk memasuki ruangannya.

Baca Juga: Pertamina Ingatan PNS DKI Jangan Pakai Tabung Gas 3Kg

Ayu membuka cerita tentang bagaimana "tabung gas melon" sebutan Ayu untuk tabung gas elpiji tiga kilogram, mulai hilang selama dua bulan terakhir.

"Kita udah dari dua bulan yang lalu nggak ambil (tabung gas tiga kilogram) ya, kita memang ngambil khusus yang udah langganan, jadi kemarin kita ambil 100 tabung yang tiga kilo," Ujar Ayu sembari menunjuk kearah tabung gas dari jendela.

Ayu juga bercerita bahwa sebenarnya sudah tidak diperbolehkan lagi menjual tabung tiga kilogram. Ini disebabkan agen di tempatnya hanya boleh menyediakan 12 kilogram dan 50 kilogram. Masalahnya masyarakat sekitar yang rata-rata merupakan pedagang, membuka warung makan, dan penjual gorengan keliling masih membutuhkan tabung gas tiga kilogram.

Tabung gas tiga kilogram yang berada di agen tempat Ayu merupakan milik pribadi dari atasannya. Menurutnya, stok ini bisa dibilang ilegal karena menyalahi aturan dari Pertamina.

"Jadi tabung gas itu milik bos saya, milik pribadi, jadi udah lama gitu punya tabung itu, nah inisiatif bos buat jualin tabung yang tiga kilo kepada masyarakat sekitar," imbuh Ayu.

Baca Juga: Duh! Bawa 7 Tabung Gas Pakai Motor, Lelaki Ini Main HP Pula

Ayu sendiri juga merasa kasihan dengan masyarakat menengah kebawah yang susah mencari tabung gas tiga kilogram. Padahal subsidi yang dilakukan oleh pemerintah dikhususkan untuk masyarakat menengah kebawah. Apalagi banyak restoran besar menggunakan tabung tiga kilogram yang seharusnya sudah menggunakan yang 12 kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI