“Kalo mau dikatakan kurang, ya kurang sih memang, ya cuma mau gimana,” kata Tomi Penjaga Agen gas 3 Kg.
Tomi mengatakan gas 3 kg yang dikirim ke agennya mengalami pengurangan. “Biasa pengirimannya 400, ya sekarang jadi 200,” kata Tomi.
Menurut Tomi krisis gas 3 Kg terjadi sejak adanya pemberitaan peralihan ke bright gas 5,5 Kg. “Semenjak mau ada peralihan ke gas yang pink, keberatan sih,” kata Tomi.
Dengan adanya rencana pemerintah mencabut gas 3 Kg bersubsidi, Tomi mengharapkan agar gas 3 Kg tetap dijual dan tidak diganti dengan tabung gas yang lain.
Baca Juga: Pertamina Ingatan PNS DKI Jangan Pakai Tabung Gas 3Kg
“Orang dulu penggantian minyak ke gas aja susahnya setengah mati, sekarang uda berjalan mau diganti lagi,” kata Tomi.
“Harapan saya, kalau misalkan nggak ada subsidi ya bentuknya yang ini aja lah, 3kg, nggak ada subsidi nggak apa-apa, dengan harga berapa sesusai ketentuannyalah, nggak
usah ganti tabung gas lah, harganya pun beda, kan ribet lagi,” lanjutnya.
Saat Tomi memaparkan harapannya, Herman menyahuti kalau subsidi akan dicabut maka harus dicabut pula tulisan yang tertera di tabung gas 3 Kg bersubsidi yang berbunyi “HANYA UNTUK MASYARAKAT MISKIN”.
“Kalo subsidi dicabut nih kata-kata (sambil menunjuk tulisan yang ada ditabung gas 3 Kg) hanya untuk rakyat miskin dicabut, uda nggak cocok !,” sahut Herman Sopir Agen Gas 3kg.
Tomi pun tidak merasa kecewa dengan adanya krisi gas 3 Kg. Namun Tomi menginginkan gas 3 Kg tetap tersedia. “Kecewa sih nggak, judulnya sih yang penting ada,” kata Tomi.
Baca Juga: Duh! Bawa 7 Tabung Gas Pakai Motor, Lelaki Ini Main HP Pula
Ketika salah satu pedagang disekitar Karet Tengsin diwawancara oleh suara.com, juga mengalami susahnya mencari gas 3 Kg. “Sekarang lumayan susah dapetnya,” kata Jarot, pedagang kentang goreng.