Suara.com - Sebanyak 19 peserta program Banking Journalist Academy (BJA) V yang mengusung tema Literasi Keuangan akhirnya dinyatakan lulus. Program pengembangan pendidikan bagi jurnalis yang diinisiasi oleh PermataBank dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dengan dukungan Kedutaan Besar Australia ini menghasilkan beragam karya jurnalistik dengan sudut berita (angle) yang menarik, mendalam dan segar.
Hal ini tidak terlepas dari intensifnya program yang digelar hingga 14 sesi, mulai 9 Agustus hingga 29 September 2017. Salah satu keunggulan program ini adalah kelengkapan materi pendidikan yang disampaikan oleh para pakar di bidangnya, baik pengetahuan ekonomi & perbankan yang mendalam maupun pengetahuan untuk mengolah data-data menjadi liputan yang mendalam sehingga menjadi karya jurnalistik yang baik dan kredibel.
Beberapa materi seperti Banking in General, Financial Literacy, Corporate Banking, Business Consumer Banking, Sharia Banking dan teknik mengolah data dipaparkan baik oleh Direktur PermataBank terkait maupun Pengajar Tamu. Tercatat Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Shaun Anthony - Senior Treasury Representative Australian Embassy dan Mohamad Teguh – Pemimpin RedaKsi SCTV turut memberikan paparan yang holistik, mendalam dan memberikan warna baru.
Hasilnya Literasi Keuangan ditafsir dengan bahasa yang lugas, segar dan dalam konteks kekinian (terlampir) yang disajikan oleh ke-19 wisudawan/wati BJA yaitu:
Baca Juga: Laba Bersih Bank Permata Kuartal III 2017 Rp708 Miliar
Norbertus A. Dwiangga, Harian Kompas
Krizia Putri Kinanti, Bisnis Indonesia
Winny Tang, The Jakarta Post
Marshall Sautlan, KONTAN
Nida Sahara, Investor Daily
Nur Aini, Republika
Angelina Anjar Sawitri, Tempo
Faunda Liswijayanti, Femina
Ropesta Sitorus, Bisnis Indonesia
Shintya Felicitas, Forbes Indonesia
Safyra Primadhyta, CNNIndonesia.com
Maria Yuniar, Katadata.co.id
Eka Wahyu Pramita, Majalahkartini.co.id
Marsya Nabila, dailysocial.id
Dinda Audriene Muthmainah, CNNIndonesia.com
Aditya Widya Putri, tirto.id
Astudestra Ajengrastri, Anadolu Agency
Nicha Muslimawati, Kumparan.com
Adhitya Himawan, Suara.com
“Sejak lama PermataBank sudah menyadari pentingnya fungsi Jurnalis dan media dalam membentuk persepsi dan opini publik terhadap suatu isu maupun industri. Oleh karena itu, kami juga sangat menyadari bahwa selain terus meningkatkan produk dan layanan serta mempertahankan reputasi, sama pentingnya para Jurnalis dan media ini memiliki pemahaman yang baik terhadap industri yang dihadapi dan isu yang diliput sehingga menghasilkan kualitas penulisan yang mendalam, bermutu dan berimbang, karena disisi lain, publik juga semakin cerdas dan kritis terhadap informasi yang disampaikan oleh media di Indonesia,” kata Ridha DM Wirakusumah di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Berangkat dari hal tersebut, Bank Permata menginisiasi program BJA yang telah memasuki tahun ke-lima. Tema Literasi Keuangan dalam BJA 2017 ini untuk menjawab tantangan diatas sekaligus menjadi ikhtiar kami dalam mendukung program OJK untuk makin memberikan pemahaman terhadap lembaga keuangan. "Melalui reportase dan tulisan yang dihasilkan dengan penuh warna dan mendalam tersebut, kami harapkan masyarakat dapat memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas”, jelas Ridha.
Abdul Manan, Ketua Umum AJI Indonesia menambahkan, program short course semacam ini merupakan salah satu metode pendidikan yang dinilai menarik dan sangat bermanfaat bagi jurnalis. Sebab, metodenya menggabungkan antara materi pengetahuan tentang ekonomi dan teknik jurnalistik. Keduanya adalah materi dasar dari lahirnya karya jurnalistik berkualitas. Menulis tema spesifik seperti ekonomi harus berlandaskan pada pengetahuan yang memadai agar menemukan sisi tak biasa. Skill jurnalistik yang berkarakter indepth reporting juga diperlukan agar karyanya memiliki nilai lebih dari berita regular."
Baca Juga: Bank Permata Jadi Bank Pertama yang Terapkan Teknologi Ini
“Aliansi Jurnalis Independen, melalui pelatihan ini, ingin mendorong jurnalis untuk lebih mengembangkan berita mendalam (indepth reporting). Di sejumlah media online, model seperti ini biasa disebut sebagai Long Form Journalism. Karya jurnalistik berkarakter panjang seperti ini perlu dikembangkan di tengah membanjirnya berita berkarakter pendek dan singkat yang seolah menjadi karakter umum media online. Dengan maraknya pemanfaatan media sosial, berita pendek kini tak lagi menjadi menu andalan. Sebab, fungsi pemberi informasi seperti itu sudah banyak dilakukan oleh media sosial seperti Twitter, Facebook, whats ap, dll. Dengan kata lain, indepth reporting menjadi format yang perlu dikembangkan agar lebih menjawab kebutuhan publik akan informasi yang mendalam dan berkualitas, tidak semata yang hanya di permukaan”, jelas Manan dalam kesempatan yang sama.