Suara.com - Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, meresmikan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) di Gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2017). Tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun sejak 2015 , dan kini sudah dapat dioperasikan serta digunakan tanpa tarif selama satu minggu sebagai bagian sosialisasi keberadaan jalan tol tersebut kepada masyarakat.
Tol Soroja mampu memangkas waktu tempuh yang akan berdampak pada pengurangan biaya logistik dari Kota Bandung ke Kabupaten Bandung dan sebaliknya.Sebelum ada tol Soroja, warga Kabupaten Bandung harus melintasi jalur arteri Soreang-Kopo yang ditempuh hingga 1,5 jam.
Kehadiran tol ini diharapkan mampu mendorong pemerataan perkembangan daerah antara Bandung Utara dan Bandung Selatan, dimana selama ini aktivitas ekonomi masih bertumpu pada kawasan Bandung Utara, padahal Bandung Selatan juga memiliki potensi besar.
Tol ini juga akan menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya yang terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi (Purwakarta - Cileunyi) melalui persimpangan di KM 132. Pengguna jalan dari Soreang akan semakin mudah untuk meneruskan perjalanannya ke arah timur hingga Cileunyi, atau ke arah barat ke Cikampek hingga Jawa Tengah, maupun yang akan ke arah Jakarta.
"Bandung Selatan dilupakan jangan. Begitulah syair lagu Ismail Marzuki. Mengapa? Karena Bandung Selatan memiliki potensi besar. Di sinilah ada kawasan hunian, industri, wisata, sarana olahraga terbesar, serta pusat pemerintahan Kabupaten Bandung. Dibukanya tol Soroja Soreang - Pasirkoja sepanjang 10 km ini akan meningkatkan akses menuju Soreang, yang biasanya ditempuh satu setengah jam sekarang bisa dipangkas hingga 12 menit," kata Jokowi dalam sambutannya.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, anggota Komisi V DPR, Nusyirwan Soedjono, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN, Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Pertumbuhan tempat wisata di Bandung Selatan sangat beragam, diantaranya perkebunan teh di Rancabali, kawasan wisata Ciwidey, peternakan susu sapi Pengalengan, Malabar, Situ Patenggang, Situ Cileunca, sumber air panas di Cianggu dan Ciwalini, Kawah Putih dan Observatorium Boscha.
Pengusahaan tol ini dilakukan oleh PT Citra Marga Lintas Jabar, dengan nilai investasi sebesar Rp1,7 triliun.
“Meski jalan tol ini hanya 10,5 km, tapi mampu mengurangi waktu tempuh dari 2 jam menjadi 12 menit,” kata Basuki.
Dengan semakin bertambahnya panjang jalan tol, hal ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung kepada para pelaku usaha.
“Kemarin saya dari Surabaya, bertemu pelaku usaha dari Tulungagung yang bisa membawa barang dagangannya minimal empat kali dalam sehari ke Surabaya, akibat hanya 1,5 jam setelah adanya Tol Surabaya-Mojokerto. Sebelumnya hanya sekali, karena berangkat pagi, sampai di Surabaya siang,” jelasnya.
Tol Soroja memiliki panjang total 10,5 km, yakni jalan utama tol sepanjang 8,15 km, ditambah jalan akses sepanjang 2,4 km. Jalan utama tol terbagi menjadi 2 (dua) seksi, yakni Seksi I ruas Simpang Susun (SS) Pasirkoja - SS Margaasih sepanjang 2,75 km dan Seksi II ruas SS Margaasih - SS Katapang sepanjang 3,3 km, serta ruas SS Katapang - Soreang sepanjang 2,1 km .
Untuk memudahkan akses dan menjaga jaringan jalan eksisting, lingkup pekerjaan konstruksi aktual Tol Soroja mencapai 26,4 km, termasuk 12 ramp sepanjang 10,4 km dan overpass sepanjang 3,7 km. Tol Soroja memiliki 5 gerbang, yaitu Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur dan Soreang.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Balitbang PUPR, Danis H. Sumadilaga, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah Ditjen Bina Marga, Sugiyartanto, Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Deded P Sjamsudin, Kepala BPJT, Hery Trisaputra Zuna, Sekretaris BPJT, Darda Daraba, Kepala BBPJN VI, Atyanto Busono, dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra S. Atmawidjaja.