Momentum lainnya yang harus dimanfaatkan adalah pertumbuhan ekonomi kuartal ke-3 tahun ini untuk ekspor barang dan jasa sebesar 17,27 persen, investasi sebesar 7,11 persen. “Yang dibawah 5 persen memang konsumsi rumah tangga 4,93, konsumsi pemerintah 3,4 persen,” ucap Presiden.
Disamping itu, Presiden jugaa mengungkapkan bahwa pertumbuhan informasi dan komunikasi 9,80 persen, jasa lainnya 8,71 persen, transportasi dan pergudangan 8,25 persen dan jasa perusahaan 8,07 persen. Untuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dibanding periode yang sama 2,9 persen tahun lalu, saat ini meningkat menjadi 12,1 persen.
“Kalau PPN tumbuh 12,1 persen artinya ada transaksi di situ. Pariwisata turis asing kuartal ke-3 mencapai 10,46 juta, ini naik 25 persen, tinggi sekali karena rata-rata dunia 5 persen, periode yang sama tahun 2016 itu 8,36 juta,” ujar Presiden.
Dalam pandangan Presiden, angka-angka pertumbuhan pada kuartal ke-3 tersebut harusnya menjadikan lebih optimis. Untuk nilai ekspor pada bulan Januari hingga September 2017 sebesar USD123,36 miliar atau naik 17,36 persen dibanding periode yang sama 2016.
Baca Juga: Jokowi Minta Pertolongan di Lokasi Bencana Mendahulukan Manusia
Ekspor non migas naik 17,37 persen menjadi 125,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS). “Ini rekor baru lebih tinggi dibanding saat booming komoditas,” ucapnya.