Suara.com - PT. Bandara Internasional Jawa Barat menginjak usianya yang ketiga pada Jumat 24 November 2017. Selaku pelaksana pembangunan bandara yang ada di kawasan Kertajati, Kabupaten Majalengka, banyak pihak yang mengharapkan agar infrastruktur baru tersebut bisa beroperasi sesuai target yakni pada April 2018.
“Saya Gubernur Jawa Barat atas nama pemerintah provinsi, mengucapakan selamat ulang tahun yang ketiga pada Bandara Internasional Jawa Barat. Dengan itu harapannya, pembangunan berjalan lancar sehiingga, pada 2018 mendatang bisa segera beroperasi,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sabtu, 25 November 2017.
Kata pria yang akrab disapa Aher tersebut, mewujudkan hadirnya bandara dengan level internasional tidaklah mudah. BIJB yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMD) Pemprov Jabar memerlukan kerja keras dan kerjasama yang baik dari level daerah kabupaten/kota, provinsi bahkan pemerintah pusat. Dalam hal ini Kementerian PUPR, Kemaritiman, dan Kementrian Perhubungan yang berkontribusi besar terhadap bandara tersebut.
“Ini memerlukan sebuah kerja keras dari seluruh pihak BIJB untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, termasuk Kementrian Perhubungan dan Kemaritiman, dan pihak Angkasa Pura (selaku operator terminal),” kata Aher.
Menurutnya dengan dukungan dan kerja sama yang baik diyakini bandara yang ke depannya akan dilengkapi kawasan aerocity tersebut akan bisa beroperasi sesuai target yang ditetapkan. Kemudian bandara tersebut bisa menjadi bandara kebanggaan warga Jawa Barat.
“Jika beroperasi betul-betul nanti, ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan khususnya Jawa Barat,” imbuh Aher.
Direktur Utama PT. BIJB Virda Dimas Ekaputra menuturkan dihari jadi yang ketiga ini, tentu dengan progress yang sudah dicapai sangatlah membanggakan. Sehingga dia tidak pernah merasa pesimis pada 2018 mendatang akan ada lalu lintas udara di langit langit Majalengka.
“Dinamika yang luar biasa, manis asam pahit di BIJB dan sampai Alhamdulillah sekarang bisa mencapai konstruksi 70 persen dengan target operasi pada tanggal 1 April 2018,” ujar Virda. Jika tercapai pembangunan bandaratersebut memakan waktu tiga tahun lima bulan dari pendirian ke pengoperasian.
Sejauh ini pembangunan baik sisi darat (akses jalan, terminal utama, dan bangunan penunjang) yang dilaksanakan PT BIJB dan sisi udara yang dibangun pemerintah pusat masih dalam koridor dan rencana. Meski terjadi banyak dinamika tapi diakui Virda, komitmen pemerintah pusat dan provinsi untuk mewujudkan hadirnya bandara tersebut cukup kuat.
“Awalnya banyak yang meragukan bandara ini bisa dibangun bahkan bisa beroperasi. Tapi bandara ini masuk dalam Perpres proyek strategis nasional sekarang banyak yang memberikan dukungan. Bahkan konektivitas dengan kereta cepat, pusat logistik, konektivitas dengan pelabuhan, kereta semi cepat jakarta - surabaya dan lain lain akan hadir,” ungkap Virda.
“Mudah mudahan kami semua bisa menuntaskan amanah ini dengan baik, menjadikan BIJB sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di metropolitan Cirebon raya yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kertajati, Majalengka, ciayumajakuning, Jawa barat, Indonesia dan dunia,” tandas Virda.
Puncak acara HUT BIJB
BIJB dipuncak hari jadi yang ketiga ini menyelenggarakan event bertajuk Kertajati Festival. Acara tersebut akan digelar di depan Terminal Bandara Kertajati, pada Sabtu kemarin.
“Acara HUT ke-3 ini akan memberikan hiburan rakyat yang digemari dan bisa dinikmati oleh masyarakat secara individu ataupun keluarga, selain masyarakat Majalengka yang akan merasakan langsung hadirnya bandara bisa hadir disini,” ucap Virda.
Berbagai rangkaian kegiatan disuguhkan panitia, mulai dari Kesenian drama, performing art, marching band, fun walk dan fun run disekitar bandara dengan rute 4,5 kilometer, serta puncak acara yakni menghadirkan band kenamaan Zivilia. [Adv]