Menaker: Akses Pelatihan Kerja Lulusan SD-SMP harus Diperluas

Minggu, 26 November 2017 | 17:15 WIB
Menaker: Akses Pelatihan Kerja Lulusan SD-SMP harus Diperluas
Menaker, Hanif Dhakiri. (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dakhiri menyatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan skill angkatan kerja adalah akses masyarakat terhadap pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) harus diperluas. Hal tersebut disampaikan Menaker saat mengunjungi BLK Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11/2017).

“Akses (bagi masyarakat) terhadap BLK harus diperluas, terutama untuk angkatan kerja lulusan SD dan SMP,” kata Menaker.

Peningkatan skill pekerja lulusan SD-SMP harus mendapat perhatian serius, karena menurut Menaker, angkatan kerja lulusan ini mencapai 60 persen dari total angkatan kerja saat ini, yang jumlahnya mencapai sekitar 113 juta orang. Salah satu langkah memperluas akses BLK, sejak dua tahun lalu, Menaker sudah menghapus aturan yang mensyaratkan peserta pelatihan di BLK minimal lulusan SMA.

Menteri Hanif juga menyatakan, jenis pelatihan yang diberikan di BLK harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga selesai mengikuti pelatihan akan terserap industri. Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan mengembangkan Program 3R untuk pengembangan BLK. Program 3 R adalah reorientasi, revitalisasi dan rebranding.

Reorientasi yang dimaksud adalah, BLK hanya mengembangkan beberapa jurusan yang memang betul-betul dibutuhkan pasar kerja. Revitalisasi dimaksudkan untuk memperbaiki kurikulum dan alat pelatihan yang mutakhir, sedangkan rebranding dimaksudkan untuk merubah citra BLK menjadi lembaga pelatihan yang mampu menciptakan pekerja yang berkompeten.

Untuk mensukseskan program 3R, penyusunan kurikulum dan instruktur melibatkan profesional dari kalangan industri. Pada penghujung pelatihan, peserta juga harus mengikuti uji kompetensi.

Dalam perbincangannya dengan siswa BLK Lombok Timur, Menaker  memberikan  motivasi agar serius dalam mengikuti pelatihan, sehingga menguasai skill tertentu.

"Dengan skill, kalian akan memiliki daya saing  yang akan mempermudah memasuki dunia kerja,” ujarnya, sambil mencicipi roti hasil kreasi siswa   kitchen room BLK.

BLK Lombok Timur (Lomtim) merupakan BLK di bawah Kemnnaker yang khusus mengembangkan pelatihan sektor pariwisata. Menurut  Kepala BLK Lombok Timur,  Sirman, saat ini di BLK Lomtim sedang melatih 364 siswa. Mereka terdiri dari jurusan housekeeping sebanyak 55 siswa, guide 37 siswa, bakery 37 siswa, waiter 132 siswa, dan 103 siswa cooking.

Selama dua tahun berdiri, BLK Lomtim di angkatan pertama sebanyak 1.257 siswa, dengan mengikuti PBK pariwisata tahun anggaran 2017.

"Sebanyak 628 siswa mengikuti program kapal pesiar dan 629 program perhotelan, " kata Sirman.

Menurut Sirman, siswa program kapal pesiar dilatih oleh instruktur kapal pesiar Royal Caribbean  Cruises Ltd dan setelah lulus langsung dipekerjakan.

"Tahun 2018, kami targetkan 640 kapal pesiar dan 560 perhotelan. Jadi total selama dua angkatan (1257 dan 1200) sebanyak 2457 siswa, " kata Sirman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI