Jasa Marga Ikut Mempercepat Pembangunan

Jum'at, 17 November 2017 | 16:15 WIB
Jasa Marga Ikut Mempercepat Pembangunan
Pembangunan jalan tol Batang - Semarang, di Jawa Tengah. [Dok Jasa Marga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi negara, khususnya percepatan pembangunan di bidang infrastruktur, pPemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk melakukan kreativitas dalam mengelola aset.

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. sebagai BUMN yang secara konsisten melakukan inovasi strategi pendanaan turut menghadiri Forum Merdeka Barat Barat 9 yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika  dengan tajuk "Amankah Pembiayaan Infrastruktur Negara?" 

Di tahun 2017, Jasa Marga melakukan inovasi strategi pendanaan agar dapat meningkatkan kapasitas investasi. Salah satunya adalah dengan melakukan Sekuritisasi Pendapatan Tol di bulan Agustus lalu, untuk memanfaatkan aset yang telah mature untuk pembiayaan hutang tanpa menimbulkan beban bunga. Jagorawi adalah ruas yang pertamakali dilakukan sekuritisasi ini dengan nilai sebesar 2 triliun yang mendapatkan apresiasi positif dengan oversubscribe 2,8 kali.

Desi Arryani menyatakan terbuka terhadap skema-skema pendanaan untuk bisa dilakukan Jasa Marga di masa mendatang.

“Setelah sekuritisasi pendapatan tol, pada Oktober lalu kami juga telah menerbitkan Project Bonds, yaitu obligasi di level project berdasarkan  cash flow diproject itu sendiri untuk Ruas JORR W2 Utara. Dan responnya positif, oversubscribed walaupun tidak sebesar sekuritisasi. Hal ini sangat menarik karena anak perusahaan Jasa Marga bisa mandiri, mengeluarkan obligasi sendiri dan hidup dari cashflow atas obligasi tersebut,” ujar Desi di Jakarta, Jumat (17/11/2017). 

Pada Oktober 2017, Jasa Marga telah mengeluarkan produk Project Bonds melalui anak perusahaan PT. Marga Lingkar Jakarta yang juga mendapatkan apresiasi positif dengan oversubscribe sebesar 1,8 kali.

Pembiayaan yang diperoleh dari produk ini sebagian besar untuk pelunasan kredit investasi anak perusahaan tersebut dengan beberapa keuntungan, yaitu rate yang tetap dan lebih rendah serta tenor yang lebih panjang, serta pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan cash flow dari project. 

Dengan adanya alternatif pembiayaan infrastruktur, terutama di jalan tol, Desi optimis penyelesaian proyek jalan tol dapat dipercepat, terutama risiko yang dihadapi oleh bisnis jalan tol adalah pembebasan lahan.

“Kita bisa cepat dalam melakukan pembebasan lahan karena berdasarkan undang-undang  pembebasan lahan yang berlaku saat ini, tanah merupakan tanggung jawab pemerintah, dan pemerintah akan membayar dengan harga pasar. Apabila ada _dispute_ langsung bisa diserahkan ke pengadilan sehingga waktu pembebasan lahan juga lebih jelas. Hal itu yang membuat kita optimis bahwa target penyelesaian proyek jalan tol Jasa Marga sepanjang 600 Km bisa selesai dalam kurun 3 tahun mendatang,” kata Desi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI