Ini Dampak Buruk Jadi "Workaholic" buat Keuangan

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 17 November 2017 | 13:00 WIB
Ini Dampak Buruk Jadi "Workaholic" buat Keuangan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Disiplin
Bisa membedakan, mana saat bekerja dan mana saatnya bersenang-senang. Saat jam kerja, optimalkan buat menyelesaikan semua pekerjaan terlebih dahulu. Jangan malah diselingi dengan hal-hal seperti maingames, ngegosip atau browsing online shop.

Boleh-boleh saja kalau hanya sejenak biar nggak terlalu jenuh, tapi kalau memakan waktu kerja, ya jangan dong! Kalau sudah begini, bukan nggak mungkinweekend juga jadi terpaksa kerja deh demi menyelesaikan deadline.

Sadari bahwa kita karyawan
Selama kita masih jadi karyawan, kita nggak akan naik kelas jadi pemilik perusahaan kalau masih bekerja untuk orang lain. Status bakal tetap jadi karyawan walaupun bekerja sekeras apa pun. Memang karier kita mungkin bisa menanjak lebih cepat, tapi status nggak berubah.

Jadi daripada bekerja terlalu keras buat perusahaan orang, lebih baik alihkan fokusmu untuk merintis bisnis sendiri. Ini bisa dimulai sebagai bisnis sampingan. Nanti setelah bisnismu berkembang, baru deh kamu resign dan fokus mengelola bisnismu.

Interaksi dengan sekitar itu nggak kalah pentingnya sama pencapaian karier atau besarnya gaji. So, mulai sekarang coba kerja cerdas ya, bukan kerja keras semata!

Baca juga artikel Duitpintar lainnya:

Ini 7 Tanda Kalau Pekerjaan Telah Mengambil Alih Hidupmu

Hari Gini Gak Memiliki Sikap Kompetitif Bisa Kegilas Loh

Mumpung Masih Muda Komit Lakuin Lima Hal Ini Buat Masa Depan Gilang Gemilang

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI