Eksis Selama 25 Tahun, Ini Strategi Bank Mayora

Kamis, 16 November 2017 | 15:44 WIB
Eksis Selama 25 Tahun, Ini Strategi Bank Mayora
Peresmian kerjasama Bank Mayora dengan PT Summarecon Agung Tbk di Jakarta. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kinerja Bank MAYORA pun telah diakui oleh berbagai pihak dengan diraihnya penghargaan dari pihak independen, antara lain meraih predikat “Sangat Bagus” di ajang Infobank Award 2016 yang diadakan di bulan Agustus.

Bank MAYORA juga berhasil tercatat sebagai Bank dengan Tingkat Efisiensi terbaik dengan menerima The Most Efficient Bank Bisnis Indonesia Award pada Oktober 2016. Prestasi lain yang tak kalah membanggakan adalah diperolehnya 6 penghargaan sekaligus dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2016 dan menjadi salah satu perusahaan dengan Tata Kelola Perusahaan yang sehat, transparan dan profesional dalam Indonesian GCG Award 2016 (IGCGA).

Berikut ini jejak langkah Bank Mayora sejak masa reformasi 1998 :

1998
Bank MAYORA termasuk salah satu Bank kategori A yang tidak memerlukan rekapitalisasi oleh pemerintah RI pascakrisis moneter tahun 1998.
2006
Bergabung ke jaringan ATM Bersama.
2009
Penambahan modal disetor yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 1993- 2009 telah meningkatkan modal disetor menjadi Rp 96 Miliar pada akhir tahun 2009.
2010
Memulai pengembangan EDC.
2011
● Meningkatkan jumlah jaringan distribusi secara drastis dengan menambah 9 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas.
● Mulai mengoperasikan EDC sebagai bagian dari e-channel.
● Peningkatan modal disetor menjadi Rp161 miliar.

Baca Juga: 2017, Bank Mayora Investasi Rp30 Miliar untuk Teknologi Informasi

2012
● Mulai mengoperasikan ATM milik sendiri yang terhubung ke dalam jaringan ATM Bersama
● Mulai mengembangkan segmen Mikro
● Memulai proyek penggantian Core-Banking System.
● Peningkatan modal disetor menjadi Rp300 miliar

2013
● Memperoleh ijin sebagai Bank Devisa.
● Peningkatan modal disetor menjadi Rp385 Miliar.

2014
● Mulai memasuki segmen Kredit Pensiunan.
● Total jumlah jaringan kantor sebanyak 35 kantor.
● Total jumlah ATM sebanyak 36 unit.
● Peningkatan modal disetor menjadi Rp 585 miliar.


2015
● Masuknya International Finance Corporation (IFC) sebagai salah satu pemegang saham.
● Total jumlah jaringan kantor sebanyak 38 kantor,
● Total jumlah ATM sebanyak 44 unit.
● Migrasi Core-Banking System.

2016
* Perubahan status dari Bank BUKU I menjadi Bank BUKU II
* Masuk ke segmen bisnis bancassurance dan wealth management
* Total 40 kantor
* Total jumlah ATM sebanyak 51 unit.
* Total jumlah EDC sebanyak 1.287 unit.K

Baca Juga: Bank MAYORA Dukung HUT Ke - 2 RPTRA Kenanga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI