Bangun NTT, Kementan Gandeng Kementerian PUPR dan Kemendes

Siswanto Suara.Com
Kamis, 16 November 2017 | 11:29 WIB
Bangun NTT, Kementan Gandeng Kementerian PUPR dan Kemendes
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani [dok. kementan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan instansi lain dalam membangun sektor agraris di perbatasan, seperti di Nusa Tenggara Timur  yang bersebelahan dengan Republik Demokratik Timor Leste . Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), adalah dua instansi yang terus bersinergi dengan Kementan.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani menyatakan sinergi tersebut cukup penting, karena pembangunan di daerah perbatasan di sektor agraris merupakan implementasi Nawacita, visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Salah satu yang diprioritaskan ketiga instansi dalam mewujudkan Nawacita adalah penguatan infrastruktur terutama tatakelola air seperti penyediaan air irigasi guna mendukung ekspor komoditas pertanian Indonesia ke RDTL.

"Kita sudah launching ekspor bawang merah dari Malaka dan Belu, Kita ekspor bawang merah RI untuk Timor Leste. Kita kegiatannya tidak berhenti di-launching, tapi juga berkelanjutan," ujarnya di sela FGD yang membahas tentang Penguatan Infrastruktur Pertanian dalam Mendukung Pemantapan Ekspor Komoditas Pertanian dari Perbatasan RI-RDTL di Bandung, Jawa Barat

Bentuk konkret kerjasama tersebut, seperti membangun 30 ribu embung secara nasional. Beberapa diantaranya berada di NTT. Sedangkan bersama Kemendes, baru saja selesai melaksanakan bimtek kepada 218 pendamping desa untuk tatakelola air.

"Manajemen tatakelola air secara efisien, kemudian akan disusul pula dari Kementan, untuk pelatihan SDM-nya termasuk implementasinya bagi penguatan lumbung pangan di perbatasan," tambah Ani.

Melalui sinergi tiga kementerian tersebut, dirinya berharap, bisa menjadi pemicu (trigger) serta mendorong penguatan ekonomi di daerah perbatasan. Apalagi, Asian Development Bank (ADB) bakal turut berpartisipasi dalam pengembangan di perbatasan dengan bergabung dalam sebuah proyek yang dikerjakan olej Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"ADB itu sedang melakukan analisis di Timor Leste dan juga di Indonesia. Dan kata kuncinya saya pesankan, satu pintu saja, jangan ada kegiatan sendiri-sendiri. Kalau satu pintu, itu akan memperkuat," kata Penanggungjawab Upsus Pajale di NTT.

Di sisi lain, Ani berharap Pemerintah Daerah se-NTT segera menyerap bantuan pemerintah dalam rangka mengembangkan sektor pertanian, mengingat 2017 segera berakhir. Beragam bantuan dari Kementan tersebut, seperti untuk budidaya jagung dan kedelai.

"Punya waktu satu bulan kurang. Mohon dengan bantuan itu, program dapat diselesaikan dengan baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI