Inilah Kehidupan di Balik Ruang Kontrol Satelit BRI

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 15 November 2017 | 18:12 WIB
Inilah Kehidupan di Balik Ruang Kontrol Satelit BRI
Ruang Network Operation Center BRI di Ragunan, Jakarta Selatan. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Sebetulnya dengan sewa satelit bisa, tapi biayanya jadi mahal. Sekarang BRI bisa kembangkan ini dengan lebih maksimal karena biayanya sudah turun jauh,” katanya dalam wawancara khusus dengan Suara.com, Senin (23/10/2017).

Kepala Divisi Satelit dan Operasional BRI, Meiditomo Sutyarjoko. [Suara.com/Adhitya Himawan]

Meiditomo mencontohkan BRI telah membangun jaringan Brillink di Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Jika menunggu ada provider membangun menara BTS di pulau tersebut, pasti akan sulit dan lama. Sebab provider enggan membangun menara BTS di pulau kawasan pinggiran Indonesia tersebut karena dianggap tak menguntungkan secara bisnis

“Nah sekarang dengan VSAT yang kita taruh disitu, jaringan layanan kita sudah masuk disitu. Kita juga udah taruh juga di Aceh dan Papua. Sejak BRISat meluncur, kita sudah menaruk 12 ribu VSAT di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Satelit BRISat, Lebih Efisien atau Lebih Boros?

VSAT atau kepanjangannya adalah Very Small Aperture Terminal merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.

VSAT adalah bentuk kemajuan dalam tren untuk mereduksi ukuran gorund segment (stasiun bumi) pada komunikasi satelit. VSAT terletak di akhir jalur komunikasi satelit dimana VSAT ini menawarkan berbagai macam layanan komunikasi. VSAT merupakan stasiun kecil berdiameter tak lebih dari 2 x 4 meter. Dengan ukuran antena yang bisa di bilang realtif kecil, VSAT sangat popular digunakan untuk kebanyakan aplikasi.

Akhir tahun 2018, BRI menargetkan bisa menaruh 25 ribu VSAT di seluruh pelosok-pelosok Indonesia. Ini akan sangat memudahkan BRI membuka berbagai unit layanan di seluruh Indonesia. Walaupun proses ini akan membutuhkan waktu secara perlahan-lahan.

Selain itu, setelah memiliki BRISat, bank pelat merah tersebut sedang melakukan proses migrasi dari aplikasi tradisional ke digital. Ada dua merek yang tengah dikembangkan, yakni BRI spot dan MyBRI. Keberadaan aplikasi MyBRI membuat proses pengajuan kartu kredit oleh calon nasabah yang semula berhari-hari, bisa jadi kurang dari satu hari.

Sementara dengan aplikasi BRI spot, agen Brillink bisa melakukan proses persetujuan pengajuan kredit dari calon debitur di daerah terpencil tidak perlu memakan waktu berhari-hari. Bahkan kelak tidak lagi diperlukan banyak tatap muka. Untuk kebutuhan collateral kredit, agen Brillink bisa memfoto aset yang dijadikan agunan dalam pengajuan kredit.

Baca Juga: Satelit Rusak, Nasabah Bank Jadi Pusing

Miniatur Roket Ariane 5 yang meluncurkan satelit BRISat. [Suara.com/Adhitya Himawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI