“Jadi kalau di ruangan tadi kan pusat pengaturan satelitnya. Nah di ruangan yang ini, inilah pusat pengendalian layanan BRI yang menerima sinyal dari satelit BRISat,” jelas Yogo.
Untunglah di ruangan NOC ini, Suara.com dipebolehkan masuk ke dalam ruangan. Berbeda dengan ruang kontrol BRISat tadi, ruangan ini jauh lebih besar dengan ratusan personal computer (PC). Namun tak semua PC terisi orang, cukup banyak juga, mencapai separuh yang kosong.
Sama seperti ruangan pusat kontrol BRISat, sistem kerja dalam ruangan NOC ini juga beroperasi 24 jam serta tujuh hari dalam seminggu. Selalu ada giliran bertugas pada jam berapapun. “Cuma yang giliran siang memang paling banyak yang bertugas. Karena memang pada jam-jam begini inilah layanan transaksi BRI sedang sibuk,” tambahnya.
Hanya saja walaupun diperbolehkan masuk, Suara.com tak diperkenankan mengambil gambar berbagai objek benda yang ada di dalam dari dekat. Suara.com hanya diperbolehkan mengambil gambar dari balik dinding kaca ruangan NOC.
Baca Juga: Satelit BRISat, Lebih Efisien atau Lebih Boros?
Yogo menjelaskan bahwa keamanan dan kerahasiaan ruangan pusat kontrol satelit BRI maupun ruangan NOC memang menjadi prioritas penting dan sensitif. Bahkan ia mengakui bahwa tidak banyak karyawan BRI sendiri sekalipun yang diperbolehkankeluar masuk begitu saja. Hanya pegawai-pegawai yang memang bertugas di unit bersangkutan yang diberikan akses penuh.
“Karena segala informasi yang terkait satelit ini memang sensitif,” jelasnya.
Pengembangan Teknologi Perbankan BRI dengan BRISat
Kepala Divisi Satelit dan Operasional BRI Mediatomo Sutyarjoko, membeberkan sejumlah rencana pengembangan BRI setelah memiliki BRISat. Menurutnya, keberadaan BRISat sangat terasa manfaat saat kini BRI tengah memaksimalkan layanan perbankan tanpa kantor alias Laku Pandai ke berbagai pelosok Indonesia.
Baca Juga: Satelit Rusak, Nasabah Bank Jadi Pusing
Saat ini banyak wilayah pelosok Indonesia bahkan belum dimasuki jaringan telepon seluler, termasuk dari Telkomsel. Dengan adanya BRISat, BRI bisa memasang wifi di daerah terpencil dan bisa dipergunakan oleh agen Brillink. Dulu, BRI terkendala harus menunggu rencana provider bersangkutan untuk membangun tower di wilayah tersebut agar bisa dimasuki sinyal seluler.