Pembebasan Lahan Tol Manado - Bitung Sudah Mencapai 75,86 Persen

Rabu, 15 November 2017 | 15:47 WIB
Pembebasan Lahan Tol Manado - Bitung Sudah Mencapai 75,86 Persen
Pembangunan jalan tol Manado - Bitung, di Sulawesi Utara. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar kontraktor pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km menambah peralatan dan tenaga kerja serta memaksimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah bebas. Sampai saat ini,  progres pembebasan lahan jalan tol Manado - Bitung secara keseluruhan sudah mencapai 75,86 persen.

"Konstruksi ruas tol ini juga dapat selesai lebih cepat mengingat kondisi tanahnya tidak membutuhkan penanganan khusus seperti pada beberapa ruas tol di Trans Sumatera dan Trans Jawa," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2017).

Pembangunan jalan tol Manado-Bitung merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan konektivitas sehingga akan menurunkan biaya logistik. Tol ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2019.

Kehadiran Tol Manado-Bitung yang menghubungkan Kota Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung sudah sangat ditunggu masyarakat karena lalu lintas di jalan arteri nasional kerap terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lalu lintas. Kemacetan mengakibatkan waktu tempuh meningkat tajam terutama pada jam sibuk. Bila beberapa tahun sebelumnya, waktu tempuh Manado - Bitung dan sebaliknya sekitar 45 menit, namun saat ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

Baca Juga: Ini Isi Surat Novanto Buat KPK

"Kehadiran Tol Manado-Bitung meningkatkan kelancaran akses Pelabuhan Internasional Bitung sebagai salah satu pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur. Hal ini akan mempersingkat lalu lintas barang dan jasa yang sebelumnya harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ini juga akan mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung,” tambahnya.

Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dimana dari 39 km, Seksi 1 sepanjang 14 km Manado-Sukur-Airmadidi dikerjakan melalui APBN dan pinjaman Pemerintah China dan Seksi 2 sepanjang 25 km Airmadidi-Bitung yang hak konsesinya dimiliki oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT. Jasa Marga Manado Bitung dengan biaya investasi mencapai Rp 5,12 triliun.

Pembangunan Seksi I dibagi menjadi 2 segmen. Segmen 1 ruas Maumbi-Suwan sepanjang 7 km konstruksinya dimulai sejak bulan Oktober 2016 oleh Sino Road and Bridge Group dengan nilai kontak Rp 1,24 triliun. Progres konstruksi hingga pertengahan November ini sebesar 13,47 persen atau tertinggal dari target semual 24,83 persen.

Sementara untuk pendanaan Seksi 1 Segmen 2 ruas Sukur-Tumaluntung sepanjang 7 km konstruksinya dibagi menjadi 5 bagian oleh 5 kontraktor berbeda yakni PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, Hutama-Waskita KSO dan Nindya-BK, KSO dengan nilai kotrak seluruhnya Rp 1,7 trioiun dan progres konstruksi sudah sebesar 35,01 persen.

Untuk konstruksi Seksi 2 dikerjakan PT. JMB yang sahamnya dipegang oleh PT. Jasamarga, PT. Wijaya Karya dan PT. Pembangunan Perumahan terbagi menjadi dua segmen. Segmen II A sepanjang 11,5 km ruas Airmadidi-Danowudu saat ini progres fisiknya sebesar 29,02 persen dan seksi II B ruas Danowudu-Bitung (13,5 km) saat ini progresnya baru 0,7 persen.

Baca Juga: Menteri PUPR Instruksikan Pembangunan Tol Manado-Bitung Dikebut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI