Suara.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana akan membangun Kampung Nelayan Puger. Langkah tersebut dilakukan oleh perseroan sebagai bagian dari strategi perseroan mencapai target Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2015 lalu.
Adapun, pembenahan Kampung Nelayan Puger tersebut akan turut melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. “Kami akan menggandeng Pemkab Jember untuk melakukan pembangunan dan pembenahan Kampung Nelayan Puger. Apalagi secara bisnis, wilayah ini masih memiliki potensi bisnis serta memenuhi syarat yang berlaku dan pengembangan kawasan ini akan mendukung ekonomi kerakyatan,” tegas Direktur Utama Bank BTN Maryono usai melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bank BTN dengan Pemkab Jember terkait penyediaan layanan dan jasa perbankan di Jakarta, Selasa (14/11/2017). Turut hadir menandatangani MoU tersebut yakni Bupati Jember Faida.
Selain akan membangun dan membenahi kawasan hunian bagi nelayan tersebut, Maryono melanjutkan, Bank BTN juga berencana akan menggelar akad KPR secara serentak sebanyak 2.002 unit rumah di Jember. Jumlah tersebut naik dari jumlah akad serentak pada tahun sebelumnya sejumlah 1.001 unit yang juga meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
“Jumlah akad serentak pada tahun lalu, kami lipat gandakan dua kali lipat pada tahun ini menjadi 2.002 unit rumah. Tujuannya, kami ingin agar bagaimana wilayah Jember dapat berkembang sesuai dengan potensi yang ada sehingga dapat berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat Jember,” tegas Maryono menambahkan.
Di samping itu, melalui kemitraan tersebut, perseroan akan menyediakan berbagai jasa dan layanan perbankan bagi Pemkab Jember. Melalui kemitraan tersebut, emiten bersandi saham BBTN ini juga akan melakukan kerja sama di bidang e-retribusi dengan Pemkab Jember.
Menurut Maryono, untuk mencapai target komitmen sebagai integrator utama Program Satu Juta Rumah, perseroan memang terus menggelar kemitraan baik dalam rangka meningkatkan realisasi ketersediaan rumah maupun permintaan akan hunian. Hingga Oktober 2017, lanjut Maryono, sebagai wujud komitmen tersebut, perseroan telah merealisasikan 75,32 persen dari target penyaluran kredit dalam rangka Program Satu Juta Rumah.
Selain terus menggelar kemitraan, BTN juga menggelar berbagai langkah strategis dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah. Di antaranya, perseroan melakukan berbagai relaksasi ketentuan kredit baik KPR maupun kredit konstruksi. Bank yang tengah menggelar transformasi digital ini juga terus meningkatkan kapasitas IT, menambah jaringan serta menambah jumlah dan kompetensi sumber daya manusia. Dalam menjalankan berbagai strategi tersebut, Bank BTN juga tetap mengutamakan risk management dalam rangka mengimplementasikan good corporate governance (GCG).
Sementara itu, sepanjang 2017, BBTN membidik akan menyalurkan kredit perumahan untuk 666.000 unit rumah dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah. Dengan rincian yakni penyaluran pinjaman untuk jenis rumah subsidi sebanyak 504.122 unit rumah. Kemudian, penyaluran pembiayaan untuk jenis rumah non-subsidi ditargetkan sebanyak 161.878 unit rumah.
Hingga bulan ke-10 tahun ini, perseroan telah merealisasikan penyaluran kredit untuk 501.626 unit rumah atau setara 75,32 persen. Jumlah unit tersebut setara penyaluran kredit senilai Rp55,7 triliun. Untuk jenis rumah subsidi, Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 346.925 unit rumah atau setara Rp24,86 triliun. Untuk jenis rumah non-subsidi, perseroan telah menyalurkan pembiayaan untuk 154.702 unit rumah atau sekitar Rp30,84 triliun per Oktober 2017.